MPN Valas BNI Dapat Penghargaan Terbaik

MPN Valas BNI Dapat Penghargaan Terbaik

BENGKULU, BE - Produk jasa keuangan modul penerimaan negara (MPN) Valuta asing atau Valas yang diluncurkan BNI di lima kota di dunia pada bulan Februari lalu langsung mendapat penghargaan The Best Product Innovation of Financila Service Sector. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara gelar Inovasi untuk indonesia, BUMN Innovation Expo & Award 2012 pada tanggal 27 juni lalu. \"Penghargaan ini adalah penghargaan dalam hal pengembangan inovasi dari kementerian BUMN. Dengan MPN Valas ini BNI menjadi satu-satunya bank yang terhubung langsung dengan sistem pelayanan penerimaan negara terpadu yang dikembangkan kementerian keuangan,\" terang Pimpinan Cabang BNI Bengkulu, Agus Haedar Usman. MPN Valas ini merupakan produk unggulan yang hanya dilayani oleh BNI. Ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan pemerintah  kepada BNI untuk melayani transaksi setoran penerimaan negara valas dan buah dari penilaain positif kementerian keuangan RI terhadap kinerja BNI. BNI merupakan bank berbasis di Indonesia yang memiliki banyak kantor cabang aktif dan berkembang di luar negeri. Saat ini, BNI memliki 5 kantor cabang di luar negeri yaitu di Singapura, London, Hongkong, Tokyo dan New York Serta satu kantor pemasaran di Osaka. \"Banyaknya cabang luar negeri ini memudahkan BNI untuk mengelola penerimaan Negara baik setoran dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak berbentuk valas,\" tambah Agus. Menurut Agus saat ini, potensi penerimaan perpajakan dalam rupiah maupun valas adalah sekitar Rp 1500 triliun per tahun. penerimaan perpajakan valas-nya sendiri berkisar Rp 200 triliun pertahun. BNI Berupaya melayani transaksi penerimaan negara berdenominasi valas sekitar Rp 62 triliun atau sekitar 31 persen dari total penerimaan negara dalam valuta asing. \"Dengan penyedian layanan ini menegaskan peran BNI dalam menjebatani entitas bisnis Indonesia dengan entitas bisnis Internasional. Sekaligus berperan mendukung pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan negara dalam valuta asing,\" pungkas Agus. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: