Satu Goni Pewarna Diamankan
RATU SAMBAN, BE - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional Panorama. Sidak yang berlangsung tiga jam dari pukul 09.00 -12.00 Wib itu membuahkan hasil. Satu karung goni pewarna yang diduga mengandung bahan berbahaya kimia jenis rhodamin B yang kerap digunakan sebagai pewarna tekstil diamankan tim BPOM. Pantauan BE di lapangan, tim terbagi dalam dua tim berpisah melakukan pendataan di sejumlah kios di Pasar Panorama. Satu persatu pedagang manisan diperiksa, baik pewarna, boraks serta mie basah. Ketua Tim BPOM, Oktar Tamba SSi APt saat di konfirmasi menuturkan, sidak ini diawali adanya informasi warga yang melihat peredaran bahan berbahaya di Pasar Panorama. Apalagi pasar tradisional ini sudah dicanangkan BPOM sebagai pasar aman dari bahan kimia itu. Dari pantauan di lapangan, masih banyak pewarna merek Liberty yang sebelumnya pernah di cek di laboratorium dan dinyatakan positif mengandung bahan Rhodamin. Selain itu ditemukan mie basah diduga mengandung formalin. \"Kita amankan satu goni pewarna merek Liberty dan 12 botol pewarna merek Bintang Kopoe-Kopoe, yang kemasanya rusak dan penyot,\" katanya. Anehnya, kemasan botol pewarna Liberty yang diamankan tersebut telah diregister di BPOM. \"Kita amankan dulu merek Liberty ini, karena sebelumnya di periksa positif Rhodamin, diduga register MD dan BPOM yang tercatat dipalsukan, \" kata Tamba. Lelaki berlogat Medan itu mengatakan barang yang diamankan akan dicek kembali dalam lab, begitu juga dengan registernya yang mencantumkan BPOM. Tak hanya itu tim tersebut juga memeriksa makanan lain seperti daging sapi, mie basah dan kerupuk merah. Pemeriksaan dilakukan dengan cara cepat, melalui pengamatan secara langsung oleh petugas BPOM. ‘’Untuk mengetahui kandungan Rhodamin dalam kerupuk, pembeli bisa menerawang dengan bantuan sinar. Kalau ada warna keungu-unguan, berarti mengandung zat berbahaya,’’ katanya tamba. Di sisi lain beberapa pedagang yang kedapatan menjual makanan berbahan kimia berbahaya berdalih, barang itu tidak mereka produksi sendiri melainkan dibeli dari pedagang lain. Barang tersebut didapat dari sales dan merupakan barang lama. barang itu sudah lama pak, makanya kondisinya rusak,\" kata pedagang, Rini. Waspadai Takjil Sementara itu bulan puasa kerap dimanfaatkan sejumlah masyarakat dan pedagang untuk meraup keuntungan dengan menjual makanan berbuka atau dikenal takjil. Dari pengalaman sebelumnya, masih banyak ditemukan takjil dengan menggunakan zat pewarna rodhamin, boraks dan formalin. Terkait itu, BPOM akan mengoperasikan mobil cepat keliling untuk uji coba makanan takjil. \"Dalam waktu dekat kita akan melakukan uji sampling takjil di pasar kaget, BPOM akan meminta titik lokasi pasar kaget ke Disperindag, \" ungkap Kepala BPOM Bengkulu, Drs Zulkifli Apt meminta Jikapun nanti ditemukan pedagang yang menggunakan makanan dengan menggunakan bahan berbahaya itu, BPOM tidak akan memberikan sanksi terhadap pedagang. Hanya saja BPOM dan Disperindag akan melakukan pembinaan terhadap penjual. Zulkifli juga memberikan tips yang harus diperhatikan masyarakat sebelum membeli, produk makanan yang beredar, dengan membaca secara teliti dan seksama label pada produk pangan.\"Antara lain tanggal kadaluarsa,dan nomor registrasi BPOM pada produk tersebut,\" sarannya mengakhiri. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: