Data Pengidap HIV/AIDS Beda

Data Pengidap HIV/AIDS Beda

RATU SAMBAN, BE - Data jumlah pengidap HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang dilansir Lembaga Swadaya Masyarakat Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (KIPAS), berbeda jauh dengan data milik Dinas Kesehatan Kota.  Kipas melansir  jumlah pengidap HIV/AIDS di Bengkulu mencapai  476 kasus dengan kasus terbanyak ditemukan di Kota Bengkulu sebanyak 115 kasus hingga pertengahan tahun 2013 ini.  Diantara pengidap di kota, terdapat anak-anak usia Balita 1 orang dan 2 orang anak-anak usia 7 tahun. Namun saat dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan Kota Bengkulu,  data jumlah pengidap HIV/AIDS sangat jauh berbeda.  Data yang dilansir Dinas Kesehatan Kota Bengkulu tahun ini hingga April 2013 terdapat 30 kasus HIV/AIDS di Kota Bengkulu, dengan 2 kasus pada Balita usia di bawah satu tahun, yang penularannya dari orang tua. Kepala Dinkes Kota Bengkulu, melalui  Kasi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Nelli Hartati menuturkan jika melihat pola penyebarannya setiap tahun, maka tahun ini kasus HIV/AIDS di Kota Bengkulu cukup tinggi yang diperkirakan karena pendataan yang dilakukan pihak LSM cukup aktif. Penyebaran kasus penyakit menular tersebut pada anak, memang sangat disayangkan yang diakui akibat ibu penderita selama hamil tidak terpantau, hingga akhirnya melahirkan anak secara normal yang berisiko tinggi menular pada anak.  Dijelaskan Nelli, prosedur kehamilan dan melahirkan bagi ibu penderita positif HIV/AIDS seharusnya menjalani terapi khusus dan rutin mengkonsumsi obat Anti Retroviral  (ARV) yang memungkinkan anak lahir negatif HIV. Diakui Nelli, kurangnya pemahaman dari pihak paramedis termasuk di dalamnya bidan, perawat dan mantri di daerah,  menyebabkan penanganan terhadap kasus HIV/AIDS itu sering kali terlambat diantisipasi. Ke depan dikatakan Nelli,  pihak Dinas mulai mensosialisasikan pelayanan khusus terhadap orang yang terindikasi menderita HIV/AIDS oleh bidan,  dengan melakukan pemeriksaan awal melalui screening test bagi ibu hamil khusus penyakit berbahaya dan menular termasuk HIV/AIDS yang selama ini biasanya dilakukan terpisah. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: