BPK Temukan Potensi Kerugian Rp11 M dari Laporan Jokowi
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan. BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas terhadap laporan keuangan Pemprov DKI. Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi DKI Jakarta, Blucer W Rajagukguk mengatakan, kebijakan penyisihan piutang dan kebijakan penyusutan aset tetap masih perlu diperhatikan karena belum diterapkan. \"Soal penyusutan jangan sampai misalnya motor 20 tahun lalu nilainya sama dengan dengan nilai sekarang,\" jelas Blucer di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2013). Selain itu, lanjut Blucer, penyertaan pada satu BUMD dengan metode ekuitas masih didasarkan pada laporan keuangan edited 2011 dengan penyertaan pada RS Haji sebesar 51 persen yang menggunakan biaya. \"Penekanan paragraf penjelas lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai Pemprov DKI Jakarta yang akan mengajukan PK atas putusan kasasi MA dalam sengketa lahan Meruya Selatan dan potensi kewajiban putusan PK MA atas objek sengketa dengan PT DWK,\" terang Blucer. Blucer mengungkapkan, dalam pemeriksaan atas perundang-undangan menemukan indikasi kerugian senilai Rp11,05 miliar dari 65 temuan senilai Rp154,55 miliar. Temuan lainnya, lanjut Blucer, ada potensi kerugian senilai Rp7,15 miliar dalam laporan hasil keuangan yang diterima. \"Ke depannya kita harapkan ada pengamanan. Kita juga sudah tunjukkan tiga tahun ini ada peningkatan pemasukan dari pajak. Ada Rp500 miliar lebih aset dan kas daerah yang masuk ke BPK, ini bentuk positif,\" kata Blucer. Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan ada kemajuan yang bagus dalam sistem keuangan DKI Jakarta. \"Kemajuan yang bagus sesuai dengan undang-undang. Dari pemda harus bisa menyelesaikan beberapa item lebih baik,\" komentar Ferrial singkat. Pada 28 Maret 2013 lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyampaikan laporan keuangan 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: