Siswa SMU Ini Bisa Bikin Sistem Autopilot di Mobil Jadi Murah

Siswa SMU Ini Bisa Bikin Sistem Autopilot di Mobil Jadi Murah

\"ionutin\"Apa yang Anda lakukan ketika duduk dibangku SMU? Hanya belajar, bermain, atau tawuran? Lihat siswa SMU asal Rumania ini. Siswa bernama Ionut Budisteanu ini baru saja membuat konsep untuk menjadikan fitur autopilot pada mobil dapat lebih murah untuk diaplikasi. Ionut Budisteanu baru-baru ini memenangkan kompetisi Intel International Science and Engineering Fair. Hadiah beasiswa US$ 75.000 pun dia dapatkan. Seperti diketahui, mobil di masa depan diperkirakan akan mulai mengaplikasi sistem autopilot. Namun, teknologi ini masih cukup mahal. Google yang juga mengembangkan mobil yang mampu berjalan tanpa dikemudikan manusia, misalnya, butuh dana hingga US$ 75.000 untuk mengaplikasi sistem mereka. Nah, Budisteanu mengatakan sistem itu dapat dibuat dengan dana hanya sekitar US$ 4.000. Bagaimana cara Ionut Budisteanu melakukannya? Ternyata cukup sederhana. Dia mengganti sistem pencitraan resolusi tinggi yang saat ini banyak diaplikasi oleh pengembang dengan sistem pencitraan dengan resolusi rendah. Namun, untuk mengatasi sistem pencitraan beresolusi rendah itu, Budisteanu merancang program yang dapat melihat trotoar, penanda jalur, dan semua hambatan lain yang dihadapi driver di jalan. Data itu diolah melalui webcam sementara sistem radar resolusi rendah menangani obyek yang lebih besar seperti mobil dan rumah. Semua data itu kemudian dikumpulkan dan dikirim ke komputer yang nantinya akan memutuskan bagaimana sikap mobil terhadap sesuatu hal di jalan. Sudah 50 simulasi yang dijalankan melalui sistem ini dimana 47 diantaranya mobil mampu berjalan secara otonom dengan sempurna. Itu semua dirancang dengan dana kurang dari US$ 4.000. Kalaupun mau mengganti sistem pencitraan dengan resolusi yang lebih tinggi, maka harganya tetap tidak lebih dari US$ 4.000 tadi. Karena konsep ini, Budisteanu pun mendapat penghargaan dan kini dia telah bekerja di sebuah perusahaan untuk membuat prototipe dan merancang produksi massal konsepnya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: