Peringkat 3 Terbawah
RATU SAMBAN, BE - Peringkat kinerja tata kelola pemerintahan provinsi Bengkulu ditahun 2012 masih rendah. Dari 33 provinsi di Indonesia, posisi Provinsi Bengkulu berada di nomor urut ke-3 dari bawah, yakni di atas Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Papua Barat. Skor Indeks Provinsi Bengkulu dalam tata kelola hanya 4,77 persen dari rata-rata nasional 5,67 persen. Rendahnya peringkat tersebut mencerminkan gejala dinamika kinerja yang memburuk, sehingga ke depannya diharapkan ada perbaikan. \"Peringkat Indonesia Governance Index (IGI) Bengkulu berada dibawah rata-rata nasional. Hasil ini dipengaruhi oleh kinerja buruk semua arena mulai arena masyarakat ekonomi, masyarakat sipil, birokrasi dan pemerintahan, yang berada dibawah nilai rata-rata nasional,\" ungkap peneliti provinsi perwakilan kemitraan Patnership, Heri Sunaryanto PhD saat digelar seminar IGI di Hotel Santika, kemarin. Dikatakanya, penelitian itu dilakukan dengan 89 indikator pengukuran seperti, pendapatan per kapita, tingkat kemiskinan. Untuk menganalis digunakan dokumen APBD, statistik,perda dan laporan-laporan lainnya. Selain itu, data juga dikumpulkan lewat kuisioner, diskusi group (well informed person) dan penilaian peneliti. IGI terangnya, merupakan pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan yang sangat komprehensif. Pengukuran dilakukan pada level provinsi, dan angka indeks keseluruhan merupakan komosit dari empat arena yakni pemerintah, birokrasi, masyarakat ekonomi dan masyarakat sipil. Keempat arena ini diukur berdasarkan fungsi pentingnya dijalankan sesuai dengan prinsip pemerintahan yang baik seperti, partisipasi, akuntabilitas, keadilan, transparansi, efisiensi dan efektifitas. Dan partnership telah menginisiasi pengukuran governance tahun 2008 dengan nama Partnership Governance Index (PGI). PGI tahun 2008 mengukur pelaksanaan tata kelola pemerintahan di 33 provinsi di Indonesia. \"Bengkulu sendiri selama ini masih berada di posisi yang sama,\" terangnya. Rendahnya peringkat tata kelola pemerintahan Bengkulu diakibatkan adanya dua arena tidak menjalankan peranannya sesuai fungsinya. Dua arena itu adalah pemerintahan dan birokrasi. Dari indikator keadilan dan transparansi, pemerintahan dalam hal ini DPRD memiliki indeks jauh di bawah indeks rata-rata nasional, sedangkan di birokrasi, indeks partisipasi dan transparansi memiliki bobot nilai rendah di bawah rata-rata nasional . Dibeberkan Hery, kinerja keseluruhan arena Provinsi Bengkulu berprinsip tata kelola mulai partisipasi, keadilan, akuntanbilitas, trasnparansi, efisiensi dan efektivitas, dari empat arena yang diukur. Hasilnya kinerja arena masyarakat sipil masuk dalam kategori cenderung baik (6,31persen), masyarakat ekonomi kategori sedang (5,05 persen) sementara arena birokrasi (4,55) dan pemerintah (3,79) masuk kategori cenderung buruk. Rendahnya indeks arena pemerintahan ini disumbang oleh rendahnya indeks prinsip tata kelola pemerintahan prinsipnya pada transparansi (2,99 persen) dan keadilan (3,14 persen). Seminar IGI ini diikuti tokoh masyarakat, pimpinan organisasi sipil, akademisi, pengusaha, dan media cetak dan elektronik. Namun dari unsur pemerintahan dan juga perwakilan DPRD provinsi, tidak hadir. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: