Drs H Wahidun Nurdin Djangdjaya

Ketua Yayasan Semarak Bengkulu, Pendidikan yang Utama
SOSOK Drs H Wahidun Nurdin Djangdjaya mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Bengkulu, pasalnya kakek 6 cucu ini pernah menduduki jabatan yang sangat strategis di Bumi Rafflesia ini. Jabatan yang pernah ia emban mulai dari Bupati Rejang Lebong hingga Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat I Provinsi Bengkulu tahun 1997 sampai 1999.
Di balik sisi kesuksesannya tersebut dulunya ia hanyalah anak seorang petani di Kabupaten Rejang Lebong. Namun karena keinginannya yang tinggi untuk mengubah nasib keluarga, ia belajar dengan giat untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
\"Kita harus mampu mengubah nasib keluarga, salah satunya dengan sekolah yang tinggi. Karena, meskipun bapak kita seorang petani yang memiliki tanah yang luas, pasti akan habis juga karena dibagi-bagi dengan keturunannya,\" terang kakek yang akrab disapa pak Djang ini.
Setelah menamatkan SMA, ia kemudian mengikuti tes untuk masuk kursus dinas pegawai menengah sentral Bagian C atau yang dikenal dengan KDC Depdagri Medan.
Dari sekian banyak yang mendaftar hanya empat orang yang diterima dan salah satunya adalah Drs H Wahidun Nurdin Djangdjaya.
Setelah menamatkan pendidikannya di KDC Depdagri Medan tahun 1961, ia ditugaskan di kantor Bupati Rejang Lebong. Tahun 1964 ia kembali mendapat tugas belajar di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang. Setelah tamat kembali melanjutkan pendidikannya di Institut Ilmu Pemerintahan Malang dan tamat tahun 1970. Setelah menamatkan pendidikan, Djangjaya ditugaskan ke kantor Gubernur Sumsel selama 9 tahun.
Tahun 1979 Djangjaya kembali ke Rejang Lebong untuk mengabdi menjadi Bupati Rejang Lebong hingga tahun 1984. Setelah 5 tahun menjadi bupati, ia kemudian pindah ke Kota Bengkulu untuk menjabat Kepala Direktorat Pembangunan Masyarakat Desa Provinsi Bengkulu sampai tahun 1992, dan terus meniti karir sampai pensiun tahun 1999 dengan puncak karir sebagai Setwilda Tingkat I Provinsi Bengkulu. Ketua Yayasan Semarak Sebelum pensiun tahun 1998, Djangjaya dipercaya mengurus Yayasan Semarak Bengkulu yang bergerak di bidang pendidikan. Sejak itulah, ia bertekad akan memajukan yayasan yang menaungi 6 lembaga pendidikan ini yaitu Universitas Hazairin (Unihaz) Bengkulu, STIA, Ponpes Pancasila, SMEA Pembangunan, STM Pembangunan dan SMA Semarak. \"Sejak saya dipercaya menjadi Ketua Yayasan Semarak, saya bertekad akan memperbaiki dan memajukan yayasan ini,\" terang pria kelahiran tahun 1936 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: