Pembeda Muslimin, Salat

Pembeda Muslimin, Salat

GUBERNUR H. Junaidi Hamsyah, SAg MPd terus berlanjut. Program dengan memberikan bantuan kepada masjid di pelosok-pelosok desa yang tidak ditentukan (spontanitas) dan melihat kondisi rill (kenyataan) masyarakat di pelosok desa tersebut, kemarin (10/5) dilakukan di Masjid Baitus Shodiqin Desa Pondok Kelapa II Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Dalam khutbah Jumatnya, Gubernur selalu mengajak masyarakat untuk menegakkan salat, terutama salat 5 waktu.

Gubernur juga mengingatkan puluhan jemaah Salat Jumat di Masjid Baitus Shodiqin agar selalu berpegang teguh terhadap ajaran Al-Qur\'an dan As Sunnah. \"Rasulullah SAW mengajarkan 2 perkara agar umatnya tidak tersesat, yakni Al-Qur\'an dan As Sunnah,\" ujar Gubernur.

Ia mencontohkan berita yang heboh di media-media nasional baru-baru ini mengenai Eyang Subur dan meninggalnya Ustad Jefri Al Buchori (Uje). Gubernur menjelaskan bahwa, dari hasil kerja MUI, diketahui bahwa Eyang Subur tidak bisa membaca Al Fatihah.  Alasan gugup yang dilontarkan Eyang Subur menurut Junaidi tidak bisa dijadikan alasan bila Eyang Subur mengerjakan salat 5 waktu.

\"Meninggalnya Uje, ada masyarakat yang berdoa di lokasi kecelakaannya, ada yang menginap di kuburannya bahkan ada yang mengatakan awan pun berdoa atas meninggalnya Uje. Ini terlalu berlebihan dan syirik,\" tegas gubernur.

Gubernur menjelaskan Islam sesungguhnya adalah agama yang jelas dan terbuka. Tidak menyulitkan umatnya dalam mengerjakan kewajiban. Seperti membayar zakat dan naik haji, menurutnya diwajibkan bagi yang mampu. Kemudian puasa Ramadhan, menurutnya tidak wajib bagi umat Islam yang sakit keras atau menahun dan halangan lain seperti yang diajarkan dalam Islam.

\"Tapi tidak untuk Salat. Memang apa kendala tidak mengerjakan Salat? Saya melaksanakan Jumat keliling ini untuk melihat kesadaran masyarakat mengerjakan Salat Jumat. Ternyata ada masjid yang jemaah salat Jumatnya 15 orang yang termasuk didalamnya Satpol PP. Dan orang yang tidak mengerjakan salat Jumat, bisa dipastikan tidak mengerjakan salat 5 waktu.  Padahal yang membedakan muslimin dengan orang kafir adalah salat,\" terangnya.

Selain itu, Gubernur juga mengajak jemaah Jumat Masjid Baitus Shodiqin untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT agar dimurahkan rezeki. Dijelaskan, Allah tidak pilih kasih dalam memberikan rezeki. Dalam artian, non muslim pun menurut Gubernur juga diberikan rezeki oleh Allah SWT karena usaha yang giat. \"Tapi ada namanya rezeki wahbi Yakni rezeki yang diberikan karena kedekatan kepada Allah SWT,\" terangnya.

Usai Salat Jumat, dalam kesempatan yang sama, Gubernur memberikan bantuan kepada pengurus Masjid berupa satu unit mesin genset. Bantuan ini diterima dengan bahagia oleh para jemaah.

Menurut Wakil Khatib Masjid Baitus Shodiqin, Zairi, Masjid mereka sangat membutuhkan genset. Karena pemadaman listrik kerap terjadi di daerah mereka, sehingga mengganggu ibadah para jemaah di Masjid Baitus Shodiqin.

\"Lampu padam terkadang tidak tanggung-tanggung, sehari bisa sampai 5 jam. Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur atas bantuan genset ini. Bantuan ini sangat kami butuhkan,\" ujarnya.

Kedatangan Gubernur Junaidi di Masjid Baitus Shodiqin Desa Pondok Kelapa II Kabupaten Benteng membuat kaget masyarakat sekitar. Kesempatakan itu juga dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Yakni pemasangan bridge water di sekitar pantai Pondok Kelapa. Karena menurut masyarakat, tidak adanya penahan air tersebut membuat abrasi yang nantinya sampai kerumah-rumah warga. Terhadap aspirasi ini, Gubernur berjanji akan memasukkan usulan tersebut dalam APBD Perubahan tahun ini.(100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: