Whiteboard Animation: Metode Baru Tingkatkan Literasi Sejarah dan Budaya Lokal Siswa di Bengkulu

Dosen Sistem Informasi Universitas Bengkulu (UNIB) menggelar PKM di SMPN 02 Kota Bengkulu, mengajarkan guru membuat whiteboard animation menggunakan Canva dan SpeedPaint. -(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Program Pengabdian Kepada Masyarakat bertema “Peningkatan Literasi Siswa dengan Transformasi Materi Sejarah dan Budaya Lokal Menjadi Whiteboard Animation Berbasis Koleksi Museum Provinsi Bengkulu” digelar di SMP Negeri 02 Kota Bengkulu oleh Dosen Program Studi Sistem Informasi, Universitas Bengkulu, yaitu Dr. Yudi Setiawan, S.T., M.Eng., Andang Wijanarko, S.Kom., M.Kom, dan Dr. Endina Putri Purwandari, S.T., M.Kom. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu pendampingan kepada guru dan pembelajaran kreatif kepada siswa.
Pada sesi pertama, para guru SMPN 02 Kota Bengkulu mendapatkan pelatihan langsung mengenai cara membuat whiteboard animation sebagai media pembelajaran inovatif. Melalui aplikasi Canva dan SpeedPaint, guru diajarkan menyusun skrip, mengatur ilustrasi gambar, menambahkan narasi dan audio, hingga melakukan proses editing agar materi ajar dapat dikemas menjadi lebih menarik.
Selain itu, guru juga diperkenalkan pada alat pendukung seperti Remove Background yang digunakan untuk menghapus latar belakang gambar dan Pinterest sebagai sumber inspirasi aset visual. Dengan keterampilan ini, guru diharapkan dapat menghasilkan media pembelajaran mandiri yang kreatif dan sesuai kebutuhan kelas.
Dosen Sistem Informasi Universitas Bengkulu (UNIB) menggelar PKM di SMPN 02 Kota Bengkulu, mengajarkan guru membuat whiteboard animation menggunakan Canva dan SpeedPaint. -(ist)-
BACA JUGA:Perkuat Inklusi Digital bagi Teman Disabilitas Bengkulu Lewat Program Pelatihan XLSMART
BACA JUGA:Universitas Bengkulu Terakreditasi Unggul dari BAN-PT
Sesi kedua ditujukan pada siswa, di mana mereka diajak memahami materi sejarah dan budaya lokal yang sudah ditransformasikan menjadi whiteboard animation.
Materi yang diangkat bersumber dari koleksi Museum Negeri Bengkulu, mulai dari artefak, tokoh penting, hingga peristiwa bersejarah. Penyajian melalui whiteboard animation membuat siswa lebih mudah memahami isi materi karena disajikan dengan gabungan gambar, teks, dan narasi yang sederhana namun interaktif. Dengan cara ini, pembelajaran sejarah yang biasanya dianggap monoton menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Dalam sambutannya, koordinator PKM menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran tradisional yang cenderung tekstual perlu dikembangkan menjadi bentuk media yang lebih mengakomodasi gaya belajar digital generasi muda saat ini.
"Dengan memanfaatkan whiteboard animation dalam pembelajaran, materi sejarah yang biasanya dianggap berat dapat dipelajari dengan lebih ringkas, mudah dicerna, dan menyenangkan," ujarnya.
Kegiatan ini disambut positif baik oleh guru maupun siswa. Guru merasa mendapatkan keterampilan baru untuk menunjang metode pembelajaran modern sedangkan siswa mengaku lebih bersemangat ketika sejarah disampaikan dengan media animasi.
Dengan demikian, metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif pembelajaran yang diterapkan di sekolah lainnya sehingga literasi sejarah dan budaya lokal Bengkulu semakin meningkat di kalangan pelajar.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: