Inflasi Bengkulu Juli 2025 Capai 1,01 Persen, BPS Waspadai Kenaikan Harga Beras

Kepala BPS Provinsi Bengkulu,, Win Rizl saat menyampaikan inflasi Bengkulu-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2025 sebesar 1,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,04.
Inflasi yang terjadi juga tercatat di dua wilayah pemantauan, yakni Kabupaten Muko Muko sebesar 1,01 persen (IHK 106,46) dan Kota Bengkulu sebesar 1,02 persen (IHK 107,23).
Sementara itu, inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) Provinsi Bengkulu pada Juli 2025 berada di angka 0,40 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) dari Januari hingga Juli 2025 telah mencapai 1,02 persen.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menjelaskan bahwa inflasi yang terbentuk ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pasokan bawang merah, daging ayam ras, harga bahan bakar minyak (BBM), serta kebijakan pemerintah.
"Angka inflasi Bengkulu 0,40 persen ini, jika dibandingkan dengan angka nasional, masih berada di posisi tengah atau tidak terlalu tinggi. Ini menjadi isyarat yang cukup baik," ujar Win Rizal.
Komoditas Penyumbang Inflasi
Secara bulanan, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang utama inflasi dengan andil 0,37 persen. Komoditas dominan dalam kelompok ini antara lain, daging ayam ras (andil 0,15 persen) dan bawang merah (andil 0,07 persen)
Sedangkan secara tahunan, kelompok ini juga menyumbang andil terbesar sebesar 0,72 persen, dengan bawang merah sebagai penyumbang utama (0,19 persen).
Selain itu, dua kelompok lain yang turut mendorong inflasi y-on-y Juli 2025 yaitu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,30 persen, didorong oleh naiknya harga emas perhiasan (0,25 persen).
Kelompok transportasi dengan andil 0,16 persen, dipengaruhi kenaikan harga sepeda motor dan mobil masing-masing sebesar 0,08 persen
Harga Beras Jadi Sorotan
Di balik angka inflasi yang relatif stabil, beras menjadi salah satu komoditas yang mulai menunjukkan potensi tekanan harga. BPS Bengkulu mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai tren kenaikan harga beras yang bisa terjadi lebih lama dibanding komoditas lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: