Apakah Ad-Dukhan Tanda Kiamat Adalah Perang Nuklir? Berikut Penjelasannya

Yang Dimaksud Ad-Dukhan Sebagai Tanda Kiamat-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
Ia menyebutkan bahwa asap ini berasal dari meteor raksasa bernama Dzu Dzanbin yang jatuh ke bumi.
Dampak meteor tersebut sangat mengerikan: asap yang muncul membuat kaum beriman mengalami demam ringan, sedangkan kulit orang kafir akan melepuh karena panas yang ekstrem.
Dalam ayat yang menyebutkan kata fartaqib (maka tunggulah), sebagian ahli tafsir melihat adanya petunjuk bahwa peristiwa ini belum terjadi.
Kata itu memberikan isyarat bahwa kejadian besar ini sangat dekat dan pasti akan terjadi, dan hal ini menjadi dasar bagi banyak sejarawan Islam dalam meneliti tanda-tanda kiamat.
Beberapa peneliti bahkan mengaitkan ad-dukhan dengan potensi perang nuklir di akhir zaman, yang menghasilkan asap beracun dan gas kimia mematikan.
Prediksi ini sangat mungkin terjadi dalam konteks Perang Armagedon, perang dahsyat yang disebut akan menjadi salah satu puncak peristiwa dunia sebelum tibanya Hari Kiamat.
Dalam tafsirnya, Imam Al-Qurthubi mencoba menggabungkan dua pendapat besar tersebut. Ia menyatakan bahwa ad-dukhan mungkin muncul dalam dua waktu yang berbeda.
BACA JUGA:3 Golongan Manusia yang Akan Dipermalukan Allah di Hari Kiamat, Apakah Kita Termasuk?
Yang pertama, telah terjadi pada masa Rasulullah SAW sebagai bentuk azab atas kaum Quraisy.
Sedangkan yang kedua, akan datang sebagai tanda besar Hari Kiamat dalam bentuk hantaman meteor yang memunculkan asap tebal dan panas luar biasa.
Ibnu Katsir, dalam menafsirkan Surah ad-Dukhan, menyampaikan riwayat dari Ali bin Abi Thalib yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.
Dalam riwayat itu disebutkan bahwa meteor akan menimbulkan kabut asap dan panas ekstrem. Orang-orang beriman akan mendapatkan perlindungan, meskipun sebagian dari mereka tetap merasakan efek seperti flu atau demam ringan.
Sementara itu, orang-orang kafir akan mengalami penderitaan hebat hingga asap keluar dari telinga mereka akibat kulit yang melepuh.
Sebagian ulama menggambarkan bahwa asap ini akan menyelimuti bumi selama 40 hari. Keadaan ini dikenal dengan istilah nuclear winter, yaitu kondisi di mana atmosfer bumi tertutup oleh asap dan debu, sehingga sinar matahari tidak bisa masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: