Inilah 7 Penyebab Uban Muncul di Kepala

BACA JUGA:Yuk, Intip 5 Kegunaan Minyak Amla untuk Kesehatan Rambut

4. Gangguan hormonal

Perubahan pada hormon yang disebabkan oleh masalah tiroid juga bisa memicu tumbuhnya uban. Kelenjar yang berada di bagian leher ini sangat penting dalam pengaturan metabolisme tubuh.

Jika kelenjar tiroid terlalu aktif atau tidak aktif, produksi melanin dalam tubuh bisa menurun. Oleh karena itu, kesehatan kelenjar tiroid berpengaruh terhadap warna rambut.

5. Kekurangan nutrisi

Kurangnya asupan gizi juga dapat membuat rambut menjadi lebih halus, tipis, dan mudah patah serta berubah warna menjadi putih akibat berkurangnya melanin. Misalnya, kekurangan vitamin B12 atau anemia pernisiosa.

Kurangnya vitamin B12 dapat melemahkan sel-sel rambut dan menurunkan produksi melanin. Jadi, jika uban muncul, penting untuk memastikan kecukupan vitamin B12 harian, yang bisa didapat dari hati sapi, ikan sarden, tuna, salmon, dan daging merah.

BACA JUGA:Yuk, Intip 5 Kegunaan Minyak Amla untuk Kesehatan Rambut

BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Peppermint dan Spearmint yang Kaya Manfaat

6. Kebiasaan merokok

Jangan salah, merokok juga dapat menjadi faktor yang memicu tumbuhnya uban. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara merokok dengan munculnya uban sebelum usia 30 tahun.

Merokok juga dapat mempersempit pembuluh darah yang berujung pada berkurangnya aliran darah ke folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan. Selain itu, zat berbahaya dalam rokok dapat merusak organ tubuh termasuk folikel rambut, yang dapat menyebabkan uban.

7. Efek samping obat-obatan

Orang yang menjalani kemoterapi atau pengobatan malaria mungkin mendapati rambutnya menjadi uban. Zat aktif dalam obat kemoterapi dan malaria dapat menghambat proses pembentukan melanin, membuat rambut berwarna putih.

Jika faktor genetik menjadi penyebab munculnya uban, perubahan warna rambut menjadi putih sulit dihindari. Namun, jika penyebabnya adalah masalah kesehatan, ada kemungkinan warna rambut bisa kembali normal setelah penanganan yang tepat terhadap kondisi kesehatan tersebut.

Sumber: