Pemprov Klaim BBM Aman
BENGKULU, BE - Pemerintah Provinsi Bengkulu menjamin stok bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat aman. Terhadap antrean panjang hal tersebut terkendala dengan distribusinya karena minimnya angkutan mobil tanki Pertamina. \"Antrean di sejumlah SPBU bukan karena stok tidak ada tetapi distribusi BBM dari Depo Pertamina ke SPBU yang kurang lancar akibat mobil tanki kurang,\" kata Kepala Biro Ekonomi Setda Ismed Lakoni, kemarin. Dia mengatakan, untuk mengendalikan terjadinya antrean, Pertamina akan memasok BBM ke SPBU pada pagi hari. Distribusi BBM yang dimulai pagi hari sudah dilakukan sejak Senin (22/4) sehingga antrean panjang terutama untuk mendapatkan BBM jenis solar dapat diatasi. \"Solusi ini kami putuskan setelah rapat dengan manajemen Pertamina Bengkulu di Kantor Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi,\" katanya. Menurutnya, penyebab antrean di sejumlah SPBU bukan karena terbatasnya stok BBM, tetapi lambannya distribusi pasokan ke sejumlah SPBU. \"Lambannya pasokan karena Pertamina kekurangan mobil tanki untuk mengangkut BBM. Sedangkan stok BBM tidak kurang,\" tambahnya. Ismed mengklaim sejak Senin sore antrean di sejumlah SPBU tidak lagi terjadi, dan seterusnya diharapkan demikian. \"Stok BBM kita cukup, tidak terjadi kelangkaan, itu yang penting. Bila pasokan lancar sejak pagi, antrean tidak akan terjadi lagi,\" katanya. Sementara pengurus Gabungan Pengusaha Angkutan Batubara (Gapabara) Bengkulu mengeluhkan masih terjadi antrean kendaraan untuk mendapatkan minyak di sejumlah SPBU. \"Beberapa SPBU masih mengantre, terutama untuk mendapatkan solar,\" kata Ketua Gapabara, Yurman Hamedi. Kepala Wira Penjualan Pertamina Bengkulu Misbah Buchori sebelumnya mengatakan persediaan BBM jenis solar bersubsidi di Provinsi Bengkulu akan habis pada Oktober 2013, karena ribuan kendaraan perusahaan pertambangan batu bara dan perusahaan perkebunan di daerah ini kembali mengisi bahan bakar tersebut. \"Truk pengangkut batu bara kembali mengisi solar bersubsidi, maka antrean truk setiap hari di SPBU cukup panjang,\" katanya. Menurutnya, hal itu dipicu kelonggaran pemerintah daerah terhadap pengusaha angkutan batu bara untuk mengisi BBM subsidi, akibatnya masyarakat kecil kena imbasnya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: