Larangan-larangan saat Haji dan Umroh Serta Rukunnya, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad Berikut

BENGKULUEKSPRESS.COM- Ustaz Abdul Somad menjelaskan beberapa larangan yang perlu diperhatikan saat menunaikan ibadah haji dan umroh.

Dalam penjelasannya, Ustaz Abdul Somad menekankan bahwa setiap umat Islam yang menjalankan ibadah haji dan umroh harus melaksanakan rukun-rukun yang wajib sesuai dengan syariat Islam.

Ustaz Abdul Somad juga menegaskan bahwa ibadah haji dan umroh hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu, sesuai dengan perintah dalam syariat Islam.

BACA JUGA:Kiat-kiat Mendidik Anak Dalam Islam, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Pentingnya Ini

BACA JUGA:Ingin Mendidik Anak Menjadi Mandiri, Ustaz Abdul Somad Bagikan 7 Tips Parenting

Umroh adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang mirip dengan haji. Ibadah ini dilakukan dengan melaksanakan beberapa ritual di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Perbedaan utama antara haji dan umroh terletak pada waktu pelaksanaannya. Haji hanya dilaksanakan pada bulan haji, sementara umroh bisa dilakukan kapan saja.

Ustaz Abdul Somad mengingatkan bahwa ibadah haji dan umroh sebaiknya dilakukan oleh umat Muslim yang sudah mampu, baik dari segi fisik, materi, maupun kemampuan lainnya.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube SUPIR USTADZ.

"Banyak yang punya mobil bagus, rumah mewah tapi tidak bisa haji dan umroh, kenapa? Saat ditanya mobil dan rumahnya kredit, bahkan isi dalam rumah pun semua kredit. Tidak baik orang yang tampak kaya tapi penuh dengan utang," terang Ustaz Abdul Somad.

Rukun ibadah haji dan umroh terdiri dari lima hal, yaitu niat, tawaf, sa'i, tahallul (cukur rambut), dan tertib.

BACA JUGA:Kriteria Jodoh dalam Islam, Ustaz Abdul Somad Ungkap 4 Poin Berikut Ini

BACA JUGA:Ingin Bayar Hutang Puasa Ramadhan, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Niat dan Doanya

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika salah satu rukun tersebut dikerjakan tidak berurutan atau tidak sesuai dengan urutan yang benar, maka ibadah haji atau umroh tersebut bisa menjadi tidak sah.

Sumber: