Buah Ini Kaya Akan Manfaat, dr Zaidul Akbar: Hancurkan Kista, Batu Ginjal Hingga Turunkan Kolesterol

Selain jantung dan paru-paru, ginjal adalah organ vital yang harus dijaga dengan baik.

Menariknya, kita bisa menjaga kesehatan ginjal dan sistem prostat hanya dengan mengonsumsi biji buah tertentu.

Syukurlah, dr Zaidul Akbar, sebagai penggagas Jurus Sehat Rasulullah, mengetahui solusinya, yaitu biji buah labu.

Khasiat biji buah labu ini sangat baik untuk merawat kesehatan prostat kita. Biji labu telah dikenal memiliki kandungan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi pria, termasuk mengurangi masalah yang berkaitan dengan prostat.

Hal tersebut disampaikan dr Zaidul Akbar dalam suatu kajian yang videonya diunggah oleh akun Instagram @dr.zaidulakbar.resep

"Jadi kalau ibu beli buah labu, setelah beres kupas kulit, biji sam dagingnya, bijinya jangan langsung dibuang," papar dr Zaidul Akbar.

BACA JUGA:Bahan Herbal Ini Ampuh Mengatasi Asam Lambung, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya

BACA JUGA:5 Bahan Ini Ampuh Mengatasi Tipes, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya

"Jadikan biji labu ini untuk cemilan sehat, bisa direbus atau digoreng tanpa minyak," tambah dr Zaidul Akbar.

Manfaat luar biasa dari biji buah labu ini antara lain adalah kemampuannya untuk mencegah pembentukan batu ginjal.

Selain itu, biji labu juga memiliki khasiat yang dahsyat dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL) dalam tubuh, berkat sifatnya yang basa.

Dengan konsumsi rutin, biji buah labu dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan menyeimbangkan kadar kolesterol dalam tubuh.

"Seratus gram biji labu terdapat 30 gram protein, yang baik untuk tubuh, dan bisa juga dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan prostat," terang dr Zaidul Akbar.

Lebih jauh lagi, dr Zaidul Akbar menyatakan bahwa biji buah labu ini juga dapat menjadi obat yang sangat baik untuk mengatasi kista.

"Konsumsi rutin, biji labu juga bisa memperbaiki kualitas tidur yang sebelumnya berantakan, soalnya ia (biji labu) punya mineral dan seng yang tinggi," papar dr Zaidul Akbar.

Sumber: