Merugi Ratusan Juta, Warga Padang Kuas Seluma Minta PLTU Teluk Sepang Ditutup

Merugi Ratusan Juta, Warga Padang Kuas Seluma Minta PLTU Teluk Sepang Ditutup

Warga Padang Kuas, Seluma, gelar aksi di Kantor Gubernur Bengkulu minta PLTU Teluk Sepang Ditutup -foto: tri yulianti-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Warga Desa Padang Kuas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Senin (23/12/2024) melakukan aksi ke Kantor Gubernur Bengkulu, guna meminta kepastian Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menutup 

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLTU Teluk Sepang milik PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB).

Aksi ini turut dihadiri para warga Desa Padang Kuas dan mahasiswi di Bengkulu. Sedangkan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bengkulu dan Dinas Energi Sumber Daya dan Minerba (ESDM) Provinsi Bengkulu.

Dalam aksinya, warga mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan. Sejak dua tahun terakhir, warga yang tinggal di sekitar perlintasan jaringan transmisi SUTT PLTU Teluk Sepang Bengkulu menderita sakit kepala dan nyeri sendi.

Warga tersebut juga telah memeriksakan diri ke klinik Kesehatan, tetapi mendapatkan hasil yang membingungkan. Tenaga kesehatan menyatakan tidak ditemukan gejala penyakit asam urat atau gangguan lain yang lazim menjadi penyebab nyeri sendi

BACA JUGA:Kelompok Tani di Bengkulu Utara Terima Ratusan Unit Alinstan dari Pemprov Bengkulu

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Gelar Pemeriksaan Senpi untuk Pastikan Penggunaan Sesuai Prosedur

 Femi Budiarti (39) seorang ibu rumah tangga warga Desa Padang Kuas mengungkapkan merasakan hal yang sama seperti warga lainnya, namun saat diperiksa ke dokter tidak ditemukan adanya gejalan asam urat atau penyakit lainnya.

"Saya sudah memeriksakan diri ke klinik Kesehatan dan ke bidan desa. Namun baik bidan dan dokter klinik kesehatan menyatakan Ia bukan menderita asam urat atau penyakit lain. Saya sering menderita sakit sejak beroperasinya SUTT PLTU Teluk Sepang," ujar Femi.

Tak hanya Femi, Suud (65) mengeluhkan susah tidur semenjak 7 bulan terakhir sejak tinggal di bawah jalur SUTT di desa Padang Kuas. 

Istrinya Erni (63) sering menderita nyeri sendi yang datang tiba-tiba. Namun karena terkendala biaya mereka berdua belum melakukan pemeriksaan kesehatan mereka ke Puskesmas atau klinik kesehatan.

PT TLB sebagai pihak yang bertanggung jawab atas operasional SUTT PLTU Teluk Sepang tidak peduli terhadap penderitaan warga Padang Kuas. Pihak Perusahaan tersebut Tidak pernah menjelaskan dampak buruk dari tower SUTT. 

Sementara itu, Rozani Andawari, Kabid Energi dan Kelistrikan Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, menuturkan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan warga Padang Kuas, Seluma. 

Menurut pengakuan PT TLB, sambung Rozani, pihaknya sudah kerap membantu warga terkait SUTT PLTU Teluk Sepang. Secara teknis mereka harus mendatangi orang teknis PT TLB, sehingga tidak serta-merta langsung di tutup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: