Lawan Hoaks, 70 Pelajar Bengkulu Dibekali Literasi Digital

Lawan Hoaks, 70 Pelajar Bengkulu Dibekali Literasi Digital

Lawan Hoaks, 70 Pelajar Bengkulu Dibekali Literasi Digital -(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM -  “Berpikirlah sebelum berkomunikasi dan bertindak sehingga perkataan dan tindakanmu bermakna,” ungkap Angela Romano, akademisi asal Universitas Teknologi Queensland, mengawali workshop Diligent (Digital Literacy Agents), yang digelar di SMAIT Iqro Kota Bengkulu, Selasa (10/12/2024). 

Angela Romano mengatakan, ada lima karakteristik yang dibutuhkan sebagai agen literasi digital. Yakni reasoning atau penalaran dalam hal ini dibutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk mempertanyakan informasi, memeriksa fakta, dan memahami latar belakang dan konteks. Lalu respect atau respek merupakan agar dapat menghormati orang lain dan diri sendiri, serta menunjukan perilaku yang membuat bangga dirimu untuk tampilkan di depan umum. 

Kemudian, rights atau hak dapat diartikan agar dapat memahami hak kebebasan berbicara, hak akses ke informasi, dan hak untuk dilindungi dari serangan dan fitnah. Bertindak dalam koridor hukum, dan berdiri tegak ketika hakmu atau hak orang lain dilanggar. Menunjukkan dukungan kepada orang lain, terutama jika mereka dilecehkan secara tidak adil.

BACA JUGA:BKKBN Provinsi Bengkulu Luncurkan Program Pencegahan Stunting Lewat Jamban Sehat di Kampung Sejahtera

BACA JUGA:PPN Dukung Kelangsungan Perlindungan Sosial

Selanjutnya, responsibility atau tanggung jawab ini merupakan terlibat dalam kompetisi yang adil. Dengan menciptakan lingkungan politik yang positif, di mana memungkinkan semua orang merasa yakin atau percaya diri untuk bergabung dan berkomunikasi.

“Mengakui kesalahan bukanlah suatu kelemahan, selama Anda menunjukkan komitmen untuk memperbaiki masalah dan belajar bagaimana memperbaikinya di masa depan,” katanya. 

Terakhir resilience atau tangguh artinya orang yang tangguh mampu bereaksi dengan tenang jika mereka melihat informasi provokatif. Memiliki strategi mengatasi masalah dan menaggapinya dengan konstruktif agar dapat mengolah kritik yang diberikan.

''Hari ini saya gembira bisa bertemu dengan banyak orang muda yang bersemangat untuk memerangi hoax dan menjadi agen informasi yang berintegritas. Namun di mana Anda mendapatkan informasi berkualitas baik? Bagaimana cara menghindari hoax? Bagaimana membuat keputusan yang bijaksana?,'' kata Angela. 


Lawan Hoaks, 70 Pelajar Bengkulu Dibekali Literasi Digital -(ist)-

Untuk diketahui Program workshop Diligent Digital Literacy Agent merupakan bagian dari award project program short course yang didukung Australia Awards Indonesia (AAI) bekerjasama dengan tiga lembaga awardee penerima program, yakni bincangperempuan.com, Information and Communication Technology (ICT) Watch – Indonesia dan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet). 

BACA JUGA:Reog Ponorogo, Kebaya dan Kolintang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang Diakui UNESCO

BACA JUGA:Perempuan, Anak, dan Dampak Perubahan Iklim

Pentingnya Menjaga Integritas Informasi   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: