Musim Hujan, Kasus Diare dan Flu Meningkat: Masyarakat Dihimbau Jaga Kebersihan dan Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, M Redhwan Arif-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Memasuki musim hujan, masyarakat Provinsi Bengkulu diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang rentan muncul, seperti diare dan flu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, M Redhwan Arif, menjelaskan bahwa kasus diare saat ini menjadi salah satu yang paling sering dilaporkan, terutama menyerang anak-anak.
"Musim hujan saat ini rawan sekali menimbulkan penyakit, dan paling banyak terjadi kasus diare. Selain itu, flu juga kerap menyerang tubuh apabila daya tahan tubuh tidak dijaga dengan baik," ujar Redhwan, Kamis (5/12/2024)
Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk menghindari genangan air yang dapat menjadi sarang kuman dan sumber penyakit.
BACA JUGA: Antisipasi Longsor Jelang Natal dan Tahun Baru, DPUPR Siagakan Alat Berat di Titik Rawan
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Bersama Polsek Jajaran Data Masyarakat Terdampak Banjir
"Kami menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Jangan sampai ada genangan air yang terlalu lama, karena itu bisa menimbulkan berbagai penyakit," tambahnya.
Untuk mencegah flu dan diare, Redhwan menyarankan masyarakat agar mengonsumsi makanan sehat, memperbanyak asupan vitamin, dan menjaga pola hidup bersih dan sehat.
BACA JUGA:Mencegah Influenza di Musim Hujan dengan Vitamin C
"Ketahanan tubuh harus betul-betul dijaga, terutama bagi anak-anak yang paling rentan terkena penyakit ini, kemudian baru diikuti oleh orang dewasa," pungkasnya
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari berbagai penyakit yang kerap muncul di musim hujan.
Pemerintah juga terus mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala diare atau flu agar dapat ditangani lebih cepat.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, kasus diare akut menunjukkan fluktuasi selama empat minggu terakhir di tahun 2024.
Minggu ke-42: 264 kasus, Minggu ke-43 turun menjadi 242 kasus, Minggu ke-44 menurun lagi menjadi 234 kasus, Minggu ke-45 kembali meningkat menjadi 258 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: