Dikenal Sulit Keluar dari Hubungan yang Toxic, Ini Dia Tanda Seseorang Alami Trauma Bonding

Dikenal Sulit Keluar dari Hubungan yang Toxic, Ini Dia Tanda Seseorang Alami Trauma Bonding

Tanda-tanda seseorang alami trauma bonding -Pinterest-

Merasa Kecanduan pada Pasangan atau Hubungan

Trauma bonding menciptakan ketergantungan emosional yang mirip dengan kecanduan. Korban mungkin merasakan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa pelaku atau merasa “hilang” tanpa hubungan tersebut.

Rasa keterikatan yang kuat ini diakibatkan oleh pola kekerasan dan rekonsiliasi yang konstan, yang memperkuat perasaan ketergantungan pada pelaku.

Ketakutan untuk Berbicara atau Meninggalkan

Pelaku Ketakutan untuk berbicara atau meninggalkan pelaku adalah tanda kuat bahwa seseorang mungkin mengalami trauma bonding.

Korban sering merasa takut untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mengekspresikan ketidakpuasan karena khawatir akan menghadapi kekerasan atau pengabaian dari pelaku.

Mereka mungkin merasa bahwa setiap perlawanan akan menyebabkan situasi yang lebih buruk, sehingga memilih untuk tetap bertahan dalam hubungan tersebut meskipun merasa tertekan.

BACA JUGA:Saat Ini Peluang Keberhasilan Bayi Tabung Semakin Tinggi

BACA JUGA:Penyebab Kejang pada Anak dan Cara Mengatasinya

Pengabaian terhadap Diri Sendiri atau Identitas Diri yang Hilang

Dalam trauma bonding, korban sering kehilangan diri sendiri karena seluruh fokus mereka dialihkan untuk mempertahankan hubungan tersebut.

Mereka mungkin mengabaikan kebutuhan pribadi, minat, dan cita-cita mereka karena merasa bahwa kebutuhan pelaku lebih penting. Pengabaian ini semakin memperdalam ketergantungan pada pelaku dan mengikis kepercayaan diri korban.

Kesulitan Menjalin atau Mempertahankan Hubungan Lain

Korban trauma bonding sering kali merasa sulit untuk berhubungan dengan orang lain di luar hubungan mereka dengan pelaku.

Pelaku mungkin mendorong korban untuk memutus hubungan dengan keluarga atau teman, membuat korban semakin terisolasi. Isolasi ini membuat korban bergantung sepenuhnya pada pelaku untuk dukungan emosional, yang semakin memperkuat ikatan trauma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: