Kaum Wanita Jangan Percaya 6 Mitos tentang Haid Ini!
Darah menstruasi sering kali disebut sebagai ‘darah kotor’. Hal inilah yang kemudian membuat menstruasi dianggap sebagai salah satu cara tubuh untuk membuang racun. --
BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain rasa kram perut dan suasana hati yang naik turun, banyaknya mitos tentang haid tak jarang membuat para wanita semakin tidak nyaman selama menstruasi berlangsung. Apakah kita perlu percaya dengan mitos-mitos tentang haid tersebut? Yuk, simak faktanya di artikel ini!
Tidak bisa dipungkiri, para wanita kerap disuguhkan beragam mitos tentang pantangan yang tidak boleh dilakukan saat menstruasi. Biasanya, mitos tentang haid tersebut hanya didasarkan pada kepercayaan yang beredar di masyarakat atau pengalaman sebagian wanita saja, tanpa ada pembuktian secara ilmiah.
BACA JUGA:Bilik Damai Lembaga Adat Melayu Riau Diresmikan, Bilik Mediasi Pendekatan Budaya Lokal
Berbagai Mitos tentang Haid
Nah, agar mitos tentang haid tidak membuatmu khawatir, cek dulu kebenaran 6 mitos tentang haid berikut ini:
1. Tidak boleh mencuci rambut selama haid
Ini adalah salah satu mitos tentang haid yang kerap dipercaya oleh banyak orang. Padahal, mitos tidak boleh mencuci rambut saat haid tidak tebukti secara ilmiah. Menghindari keramas saat haid malah dapat mengganggu kenyamanan dan kebersihan diri. Sebaliknya, mandi dan mencuci rambut justru bisa membuat tubuhmu terasa lebih nyaman selama menstruasi.
2. Tidak boleh olahraga selama haid
Saat menstruasi tubuh memang akan cenderung mudah lelah, tapi hal ini bukan alasan untuk kamu tidak berolahraga, ya. Faktanya, melakukan olahraga saat menstruasi justru dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik dan mengurangi kram perut. Beberapa olahraga yang baik dilakukan saat menstruasi adalah jalan kaki, jogging, bersepeda, berenang, atau menari.
BACA JUGA:Langkah Strategis Dinas Pertanian Mukomuko: SK CPCL Terbit untuk Atasi Kekeringan
3. Tidak boleh berenang selama haid
Mitos menstruasi lain yang mungkin tidak asing adalah tidak boleh berenang, karena darah menstruasi dipercaya bisa mengotori kolam renang. Faktanya, kamu tetap bisa kok berenang saat haid tanpa mengotori kolam renang. Namun, bila masih khawatir, kamu bisa menggunakan tampon terlebih dahulu sebelum berenang, ya. Dengan begitu, kamu bisa berenang dengan lebih tenang, tanpa harus cemas darah menstruasi akan mengotori kolam renang.
4. Berhubungan seksual saat haid tidak menyebabkan hamil
Ada sebagian orang yang menganggap bahwa berhubungan seksual saat menstruasi tidak dapat menyebabkan hamil. Padahal faktanya, berhubungan seksual saat menstruasi tetap bisa menyebabkan hamil, lho. Hal ini bisa terjadi karena sperma dapat bertahan hidup selama beberapa hari dalam tubuh wanita, sehingga ketika menstruasi berakhir, sperma dapat segera bergerak menuju sel telur.
5. Haid selalu datang tepat waktu
Mungkin kamu sering dengar kalau menstruasi harus selalu datang tepat waktu setiap bulan. Hal inilah yang mungkin akan membuat seorang wanita khawatir jika menstruasinya datang terlambat atau terlalu cepat. Padahal sebenarnya, menstruasi mungkin saja tidak selalu datang tepat waktu setiap bulan.
Pasalnya, siklus menstruasi setiap wanita memang bervariasi, yakni antara 21–40 hari. Cepat atau lambatnya siklus haid bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan berat badan, emosi, atau obat yang dikonsumsi.
6. Haid merupakan waktu untuk membuang ‘darah kotor’
Darah menstruasi sering kali disebut sebagai ‘darah kotor’. Hal inilah yang kemudian membuat menstruasi dianggap sebagai salah satu cara tubuh untuk membuang racun. Padahal faktanya, darah yang keluar saat menstruasi bukanlah ‘darah kotor’, melainkan campuran dari darah, jaringan rahim, lendir, dan sedikit bakteri.
BACA JUGA:Ini Bahaya Nikotin Bagi Tubuh dan Cara Mengatasinya
Nah, itulah beberapa mitos tentang haid yang banyak beredar di masyarakat. Jadi, mulai sekarang, jangan langsung percaya saat kamu mendengar mitos tentang haid, ya. Jika mendengar informasi tentang menstruasi yang masih diragukan faktanya, kamu bisa memastikan dulu hal tersebut ke dokter.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: