Langkah Strategis Dinas Pertanian Mukomuko: SK CPCL Terbit untuk Atasi Kekeringan

Langkah Strategis Dinas Pertanian Mukomuko: SK CPCL Terbit untuk Atasi Kekeringan

Kantor Dinas Pertanian Mukomuko-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, semakin serius dalam upaya mengatasi masalah kekeringan yang kerap melanda lahan pertaniannya. Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko kini mengambil langkah proaktif dengan menerbitkan surat keputusan (SK) penetapan calon penerima dan calon lahan (CPCL) untuk pembangunan irigasi pompa atau perpipaan. 

Langkah ini diambil untuk mendukung tiga kelompok tani yang sangat membutuhkan fasilitas tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah mereka.

"Kami menerbitkan SK untuk tiga kelompok tani yang menerima kegiatan pembangunan irigasi pompa atau perpipaan," ujar Sub Koordinator Saprodi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, saat dikonfirmasi di Mukomuko, Selasa (30/7/2024).

BACA JUGA:Pemuda Mukomuko Nekat Jualan Narkoba untuk Modal Nikah

Dodi, menjelaskan bahwa Dinas Pertanian juga telah menerbitkan SK penetapan kelompok tani di Kecamatan Ipuh yang diusulkan untuk menerima bantuan sebanyak 50 unit pompa air. 

"Kami memperjuangkan pembangunan irigasi pompa atau perpipaan di tiga lokasi di daerah ini, termasuk pengajuan pompa air untuk pengairan sawah tadah hujan," tambahnya.

Tiga lokasi yang menjadi target pembangunan irigasi pompa adalah Desa Talang Baru di Kecamatan Malin Deman, Desa Pondok Baru, dan Desa Lubuk Bangko di Kecamatan Selagan Raya. 

Dodi menjelaskan bahwa irigasi perpipaan ini mencakup berbagai fasilitas, seperti bak penampung air, bangunan sadap, dan pembelian pipa.

Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko juga mengusulkan 50 unit pompa air untuk mengairi sekitar 267 hektare lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Ipuh kepada Kementerian Pertanian guna mengantisipasi terjadinya kekeringan. 

BACA JUGA:Komitmen Berantas Narkotika, Satresnarkoba Polres Mukomuko Amankan Tiga Pelaku Pengedar Sabu

"Kami mengajukan bantuan pompa air kepada Kementerian Pertanian untuk menindaklanjuti usulan permintaan pompa air dari kelompok tani di Kecamatan Ipuh," jelas Dodi.

Saat ini, jumlah pompa air yang dibutuhkan oleh petani untuk mengairi lahan sawah tadah hujan di wilayah tersebut masih belum diketahui. 

"Dari beberapa program bantuan pembangunan sarana dan prasarana pertanian dari Pemerintah Pusat, petani di wilayah ini sangat membutuhkan pompa air karena lahan sawah tadah hujan sering mengalami kekeringan saat musim panas," ungkapnya.

Dodi berharap bantuan pompa air bisa mencapai lebih dari 100 unit agar semua kelompok tani dapat menerima bantuan ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: