Efisiensi Maksimal, Dinas Perikanan Mukomuko Hemat Dana DAK

Efisiensi Maksimal, Dinas Perikanan Mukomuko Hemat Dana DAK

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Warsiman, S.Pt.-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Tahun 2024 menjadi tahun penuh efisiensi bagi Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko.

Dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 828 juta, dinas ini berhasil melakukan pengadaan alat tangkap berupa jaring dengan penghematan yang luar biasa. 

Berkat penggunaan aplikasi belanja online E-Katalog yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Dinas Perikanan Mukomuko mampu menghemat lebih dari 50 persen dari anggaran yang telah dialokasikan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP, M.Si, melalui Kabid Perikanan Tangkap, Warsiman, S.Pt, mengungkapkan bahwa penggunaan E-Katalog memungkinkan pengadaan 69 paket jaring berukuran 2,5 inci dengan hanya Rp 355 juta dari total anggaran Rp 828 juta. 

"Kami berhasil menghemat Rp 473 juta tanpa mengurangi jumlah atau kualitas output yang direncanakan. Ini adalah pencapaian yang signifikan," ujar Warsiman.

BACA JUGA:Kejati Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Jembatan Air Taba Terunjam Bengkulu Tengah

Pada awalnya, proses pengadaan direncanakan melalui lelang/tender dengan estimasi biaya Rp 828 juta. Namun, ketika E-Katalog tersedia, harga pengadaan turun drastis. 

"Setelah survei dan perencanaan, kami memutuskan untuk menggunakan E-Katalog. Ternyata, pengadaan melalui E-Katalog hanya memerlukan Rp 355 juta. Barang pun sudah tiba di gudang kami," tambah Warsiman.

Melihat adanya sisa anggaran, Dinas Perikanan Mukomuko sempat mengajukan optimalisasi dana untuk menambah jumlah jaring yang dibeli. Sayangnya, usulan tersebut tidak disetujui oleh Kementerian Keuangan. 

"Kami coba mengajukan optimalisasi untuk menambah jumlah pengadaan, tetapi tidak mendapat persetujuan. Jadi, transfer dana sesuai kontrak hanya Rp 355 juta dan sisanya Rp 473 juta tidak ditransfer ke Kas Daerah," jelas Warsiman.

BACA JUGA:Rumah Pengepul Barang Bekas di Kandang Mas Terbakar, Begini Kronologisnya

Efisiensi tidak hanya terjadi pada pengadaan jaring, tetapi juga pada pengadaan mesin tempel. Dari pagu sebesar Rp 935 juta, hanya Rp 807 juta yang terpakai, menghasilkan penghematan sekitar Rp 128 juta. Pengadaan ini mencakup 21 unit mesin, dengan satu unit berkapasitas 15 PK dan 20 unit berkapasitas 25 PK.

Warsiman berharap efisiensi ini menjadi pertimbangan pemerintah pusat untuk meningkatkan alokasi DAK di tahun 2025. 

"Kami berharap penghematan ini bisa menjadi alasan pemerintah pusat untuk mengalokasikan lebih banyak DAK di tahun depan, sehingga bantuan untuk nelayan bisa diperluas," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: