Begini Cerita Pihak Keluarga Atas Peristiwa Kebakaran yang Tewaskan Istri Pemilik Rumah
Tim Inafis saat lakukan olah TKP di lokasi kebakaran, Jalan Hibrida Kota Bengkulu-(istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pasca kejadian kebakaran yang terjadi Kamis (27/6/2024), Tim Inafis Satreskrim Polresta Bengkulu, melakukan olah TKP di lokasi kebakaran yang tewaskan pemilik rumah Sujianti (48) warga Jalan Hibrida 13, RT 01 RW 04, Kelurahan Sumur Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Rumah di Hibrida 13 Kota Bengkulu Terbakar, 1 Tewas 1 Luka Bakar
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 04.45 wib. Saat itu pemilik rumah tengah berada di rumah dan terjadilah peristiwa kebakaran yang membuat istri pemilik rumah tewas dalam peristiwa tersebut.
Diceritakan Supriono (54) selaku kakak kandung daru Purbotani (pemilik rumah), saat kejadian Purbotani sedang berada di pasar untuk berjualan sayur. Kemudian diberitahu bahwa rumah beserta warung manisan miliknya terbakar.
BACA JUGA:Cegah Abrasi, Kapolresta Bengkulu Tanam Bibit Pohon Bakau di Pulau Baai Bengkulu
Mirisnya, saat peristiwa kebakaran terjadi istri, anak dan orang tuanya masih berada di dalam di rumah alias terjebak.
"Saat kejadian didalam rumah ada 3 orang, korban Sujianti, anaknya dan ibunya. Dua orang berhasil selamat, tetapi korban terjebak di dalam, karena posisinya di kamar yang lokasinya di belakang rumah, tidak ada jalan keluar," kata Supriono.
Masih kata Supriono, peristiwa kebakaran itu begitu cepat. Anak korban yang mengetahui bahwa dirinya terjebak didalam rumah langsung berupaya mencari kunci untuk keluar.
Namun kunci tak berhasil ditemukan dan akhirnya berhasil keluar setelah warga menjebol tembok belakang rumah.
Naasnya, korban Sujianti tidak tertolong dan tewas dengan luka bakar mencapai 90%. Sedangkan anak korban mengalami luka bakar yang cukup serius dibagian punggung. Sedangkan ibunya berhasil diselamatkan oleh warga setempat.
BACA JUGA:Sederet Pejabat Utama Polda Bengkulu Dimutasi, dari Kapolres, Direktur Hingga KA SPN
"Anaknya yang pertama tahu, saat itu api sudah besar jadi dia teriak-teriak karena semua pintu terkunci dan kunci dicari tidak ketemu. Itulah kenapa warga menjebol tembok belakang, kemudian disusul mencongkel pintu garasi menyelamatkan nenek. Saat menyelamatkan korban api sudah sangat besar, tidak ada yang sanggup lagi masuk," ungkap Supriono.
Korban Orang Baik
Sementara itu, dari sejumlah ibu-ibu dan pelanggan jualan sayur di dekat rumah korban Sujianti, bahwa semasa hidup korban adalah orang baik. Korban sehari-hari berjualan sayur di rumahnya sering memudahkan pelanggannya. "Jika ada yang kurang uang saat membeli sayur, biasanya Bude Sujianti ngomong nanti kalau belanja lagi bayarnya," ujar Sephia, salah satu warga yang sering belanja sayur di warung milik korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: