50 % Warga Trans Kabur

50 % Warga Trans Kabur

HULU PALIK, BE - Dari 87 kepala keluarga warga transmigrasi di Desa Air Banai, Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara, sekitar 50% sudah meninggalkan lokasi. Hal ini disampaikan Sekdes Air Banai, Edi Herawan, kemarin.

Edi mengatakan, kaburnya warga trans yang sudah masuk ke BU sejak tahun 1975 itu, disebabkan tidak mengalami peningkatan perekonomian. Selain itu, sudah miskin, mereka tak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Menurut Edi, warga trans tersebut merasa dijebak atas program pemerintah puluhan lalu itu, sehingga untuk mencari kehidupan yang layak warga meninggalkan lokasi setelah beberapa tahun terakhir ini.

\"Awalnya ada 105 KK disini dan akhirnya menjadi surut, karena warga merasa dijebak dan tak pernah mendapatkan perhatian pemerintah untuk sumber kehidupan,\" ujar Sekdes.

Edi juga mengatakan meski warga trans memiliki sertfikat lahan, tapi mereka tidak lokasi tahu lahan yang mesti digarap. Diduga lahan itu sudah digarap oleh warga lainnya yang berasal dari transmigrasi Desa Taba Padang R dan Lubuk Jale.

\"Inilah yang menjadi kendala, kita ada sertifikat tapi tak bisa mengolah lahan yang memang tak diberikan warga sebelumnya. Apalagi kami disini merupakan keturunan kedua yang melanjtukan trans dari Pulau Jawa,\" kata Edi. Guna melanjutkan kehidupan, Edi mengaku warganya terpaksa menjadi buruh.

Ia berharap dengan adanya pemberitahuan ini, pemerintah daerah untuk segera memberikan kejelasan lahan warga trans tersebut, karena jika dibiarkan berlarut-larut, maka semua warga trans yang tersisa juga akan pergi meninggalkan lokasi untuk menjadi sumber penghidupan yang lebih sejahtera untuk menunjang kehidupan para transmigrasi. (117)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: