Bekerja Pasca Cuti Melahirkan

Bekerja Pasca Cuti Melahirkan

\"images\"IBU baru tak perlu pusing dan risau menghadapi tanggal masuk bekerja kembali setelah cuti hamil dan melahirkan. Apa rahasia sukses menghadapi peran baru di dua dunia yang kini Anda jalani?

Kalender menunjukkan tanggal yang semakin mendekat menuju tanggal berakhirnya masa cuti hamil dan melahirkan. Sebagian besar ibu baru, bisa jadi, merasa gamang, senewen dan bingung. Dorongan untuk tetap mengembangkan diri dan bersikap profesional, berhadapan dengan tugas mulia: mengurus dan mengasuh anak.

Ketika mendekati hari-H. Bulan terakhir masa cuti hamil dan melahirkan merupakan momen paling menegangkan pada periode awal menjadi ibu bagi ibu bekerja. Beruntung bagi ibu yang telah memperoleh pengasuh segera setelah bayi lahir. Sebab, tak jarang di masa kini, orang tua baru dapat memperoleh pengasuh yang cocok di masa akhir cuti melahirkan.

Pendelegasian tugas-tugas pengasuhan dan perawatan bayi biasanya menjadi sumber kegamangan dan kebingungan: Apakah saya perlu kembali bekerja atau di rumah saja? Jane Smith, konsultan karier di Amerika Serikat, menguraikan bahwa ibu bekerja yang mempunyai beberapa pilihan, dapat mempertimbangkan untuk memperpanjang masa istirahat.

Anda dapat kembali bekerja setelah yakin bayi Anda dapat ditinggal bersama pengasuh yang menurut Anda memenuhi syarat. Anda lantas dapat memulai karier Anda di tempat yang sama atau tempat lain. Namun, Anda perlu siap memulai dengan kondisi terburuk. Yaitu, apabila Anda harus memulai sesuatu yang benar-benar baru dan dari nol.

Pilihan lain bagi Anda yang suka tantangan adalah membangun sebuah usaha sendiri. Untuk ini waktunya dapat Anda atur atau sesuaikan sendiri.

Tentu saja, dalam menentukan setiap keputusan, Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor; baik dalam aspek diri Anda sendiri, bayi maupun keluarga. Berhenti begitu saja dari rutinitas kerja di kantor juga bukan hal mudah bagi ibu baru. Anda akan kehilangan sumber pemasukan rutin keluarga. Dan, mungkin, Anda juga akan kehilangan berbagai hal yang dapat Anda peroleh selama ini dari suasana dan rekan kerja. Celakanya, ini dapat menjadi pemicu stres tersendiri.

Kembali dengan yakin. Tentu saja waktu Anda untuk mempertimbangkan semua yang diuraikan tadi tak banyak. Sebab, jika Anda telah menemukan pengasuh yang baik, tentu Anda berniat masuk sesuai jadwal yang ditentukan. Satu atau dua minggu sebelumnya Anda perlu mengkondisikan diri Anda untuk kembali ke kantor. Paling tidak, Anda harus melapor secara informal kepada atasan dan rekan kerja Anda. Dengan begitu pekerjaan yang selama ini diambil alih oleh mereka, dapat Anda lanjutkan.

Selain itu, Anda perlu tahu hal-hal penting yang telah diagendakan atasan untuk beberapa minggu ke depan, yaitu saat Anda kembali bekerja. Meskipun Anda telah lama bekerja dalam bidang dan kantor yang sama, penyesuaian mutlak Anda lakukan saat menjalani dua peran sekaligus.

Pastikan perusahaan tempat Anda bekerja menyediakan waktu dan ruang bagi Anda untuk memompa dan menyimpan ASI (Air Susu Ibu). Dengan demikian, Anda tetap professional, baik sebagai ibu maupun sebagai pekerja.

Hal termudah untuk mengantisipasi penyesuaian adalah pemetaan masalah. Cobalah merinci keperluan serta kebutuhan Anda sebagai ibu bekerja. Sebagai ibu, Anda juga perlu menetapkan secara detail kebutuhan bayi Anda, jadwal rutin bayi Anda, dan pada siapa Anda bisa mendelegasikan pengurusan dan pengasuhan bayi selama Anda tak ada.

Semua persiapan ini lebih baik Anda lakukan bersama pasangan. Tanggung jawab mengurus dan merawat bayi bukanlah tugas Anda sendiri, bukan? Menurut para pakar dan peneliti, keyakinan ibu baru untuk kembali bekerja sangat dipengaruhi oleh dukungan pasangan dan orang terdekatnya. Termasuk, tentu saja, pertimbangan dan persiapan yang matang. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: