Masih Punya Hutang Saat Meninggal, Gus Baha Jelaskan Nasib dan Cara Membayarnya

Masih Punya Hutang Saat Meninggal, Gus Baha Jelaskan Nasib dan Cara Membayarnya

Gus Baha jelaskan nasib orang yang meninggal dan masih meninggalkan hutang serta cara membayarnya-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, adalah seorang ulama dari Rembang, Jawa Tengah, yang dikenal karena kedalaman ilmu agamanya serta kemampuannya memberikan solusi praktis terhadap permasalahan kehidupan sehari-hari.

Salah satu isu yang seringkali menjadi fokus perhatiannya adalah masalah utang, yang merupakan beban berat bagi banyak orang.

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Kalam Kajian Islam.

BACA JUGA:Jangan Suka Melakukan Perbuatan Ini, Gus Baha: Akan Menjadi Penghuni Neraka Ketujuh

BACA JUGA:Amalan Dahsyat Para Wali, Gus Baha: Cukup Dibaca Sekali, Pahalanya Setara Berdzikir 1 Malam

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengungkapkan solusi bagi mereka yang terjerat utang dan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban keuangan mereka.

Gus Baha menyadari bahwa masalah utang dapat bermacam-macam, mulai dari utang untuk kebutuhan pokok hingga utang yang timbul karena gaya hidup yang tidak terkendali.

Gus Baha mengkaji isu ini dengan memberikan penjelasan yang didasarkan pada ajaran agama Islam.

Salah satu hadis yang dibagikan oleh Gus Baha adalah tentang seseorang yang terlilit utang banyak dan ingin bertaubat, namun merasa tidak mampu melunasi semuanya.

Dalam memberikan solusi terhadap masalah utang, Gus Baha mengajukan beberapa langkah sebagai jalan keluar.

Pertama-tama, dia menekankan pentingnya menjadi orang shaleh terlebih dahulu. Menjadi hamba Allah yang saleh dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya merupakan fondasi utama dalam menyelesaikan masalah utang.

Gus Baha mengingatkan bahwa sementara membayar utang adalah yang terbaik, jika seseorang benar-benar tidak mampu, dia menyarankan untuk tidak memaksakan diri dan membiarkan utang tersebut dengan tulus hati.

Gus Baha juga menyoroti bahaya menjual harta, terutama rumah, untuk melunasi utang, karena dapat berdampak negatif pada keluarga yang ditinggalkan tanpa tempat tinggal.

Gus Baha juga memberikan perspektif tentang utang yang belum terlunasi ketika seseorang meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: