10 Tradisi Ngabuburit Unik di Indonesia Selama Ramadhan

10 Tradisi Ngabuburit Unik di Indonesia Selama Ramadhan

Di Indonesia ada berbagai tradisi ngabuburit yang sudah turun temurun di lakukan setiap tahunnya selama ramadhan-IST/BE-

5. Kumbohan (Lamongan)

Tradisi ngabuburit unik di Nusantara selanjutnya adalah Kumbohan atau berburu ikan mabuk di Lamongan. Pada sore hari, air sungai Bengawan Solo akan surut sehingga mengakibatkan banyak ikan mabuk dan mudah ditangkap. Tak heran jika fenomena tersebut dijadikan tradisi ngabuburit unik di Lamongan.

BACA JUGA:Apakah Membuka Aurat atau Melihat Aurat Orang Lain Membatalkan Puasa, Ini Kata Buya Yahya

6. Bersantai di Pantai (Makassar)

Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang. Tak jarang pantai-pantai ini kemudian menjadi tempat ngabuburit favorit masyarakat setempat. 

Misalnya di Makassar, warga memanfaatkan waktu ngabuburit dengan bersantai di Pantai Losari sambil menikmati pemandangan sore hari di pelataran Masjid Terapung Amirul Mukminin.

Tradisi ngabuburit serupa juga bisa kamu temukan di Tegal dimana masyarakat kerap berkumpul di pinggiran pantai utara memandang indahnya panorama langit sore hari sembari menunggu azan magrib.

7. Tradisi Ngabuburit Menonton Kereta (Madiun)

Selain ngabuburit dengan memanjat tebing, di Madiun juga memiliki tradisi ngabuburit unik lainnya, yakni menonton kereta. Meski kereta api mudah ditemui, kegiatan tersebut ternyata merupakan cara unik warga Madiun untuk ngabuburit menunggu buka puasa. 

Nantinya menjelang sore hari banyak warga menonton kereta api yang melintas di sepanjang rel kereta api Madiun. Bahkan tradisi ini pun hingga kini masih terus dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menunggu berbuka puasa

BACA JUGA:Isi Waktu Luang Ramadhan dengan Membaca Majalah Bobo Edisi 50 Terbaru, Intip Menu Majalahnya

8. Asmara Subuh (Palembang)

Dari namanya sudah unik untuk tradisi ngabuburit di Palembang ini. Tapi kegiatan ngabuburit ini tidak ada hubungannya dengan cari jodoh, dan dilakukan pada waktu subuh. 

Asmara Subuh adalah tradisi yang dilakukan warga Palembang dengan membakar sejumlah petasan di sepanjang Jembatan Ampera. 

Tak ada sumber pasti yang menyebutkan asal-usul nama tradisi ngabuburit ini. Selain di Jembatan Ampera, Asmara Subuh juga dilakukan di sejumlah tempat di Palembang, salah satunya di pelataran Benteng Kuto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: