Ini Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Perempuan Baru Bisa Mengemudi
perempuan kadang enggan mengatur posisi setir yang nyaman untuk postur tubuh mereka. --
BENGKULUEKSPRESS.COM - Seiring mobilitas yang begitu tinggi, kalangan perempuan kini juga semakin banyak yang menyetir mobil sendiri. Hanya saja, kaum hawa yang masih pemula memiliki kencenderungan berkendara yang ceroboh. Tak jarang, perempuan atau emak-emak mengalami insiden saat mengemudi akibat kesalahan yang mereka perbuat.
BACA JUGA:Agar Tidak Gampang Rusak, Pemilik Mitsubishi L300 Euro 4 Wajib Lakukan Cara Ini
Saat mengendarai mobil, banyak wanita yang sering melakukan kesalahan kecil secara tidak sengaja. Kita sebagai pengguna jalan perlu waspada dengan jenis pengemudi pemulla seperti ini, agar terhindar dari masalah yang tidak perlu.Lantas apa saja kesalahan yang umum terjadi di kalangan perempuan saat baru bisa mengemudi? Simak ulasannya sebagai berikut.
1. Posisi Duduk Tidak Ergonomis Bagi Perempuan yang Baru Bisa Mengemudi
Kalangan pria umumnya melakukan beberapa persiapan mendasar sebelum mengemudi seperti menyetel kaca spion, mengatur posisi kursi, menurunkan rem tangan, dll. Namun hal tersebut malah jarang dilakukan oleh kalangan perempuan saat akan mengemudi.
BACA JUGA:Motor Suzuki Vanvan 200, Tangguh Diajak Berpetualang
Wanita yang baru bisa mengemudi sering melakukan kesalahan ini, terutama terkait posisi duduk. Padahal mengatur posisi duduk yang ideal begitu penting untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara. Posisi kursi yang tidak disesuaikan dengan ketinggian pengemudi maka akan mudah menimbulkan kesulitan dalam visibilitas selama berkendara. Selain itu, jarak kaki ke pedal bisa jadi terlalu dekat atau terlalu jauh. Kondisi berkendara yang tidak ergonomis bisa disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya insiden. Ini karena pengemudi kesulitan dalam menjangkau setir dan pedal termasuk juga jarak pandang yang ideal.
2. Pengaturan Jarak Ketinggian Setir Tidak Ideal Bagi Perempuan yang Baru Bisa Mengemudi
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, perempuan kadang enggan mengatur posisi setir yang nyaman untuk postur tubuh mereka. Kaum hawa hanya terpaku pada posisi setir yang sudah ada, meskipun itu merupakan setelan yang tidak ideal. Posisi jangkauan tangan yang terlalu dekat atau terlalu jauh dari kemudi juga menjadi kebiasaan yang sangat berbahaya bagi wanita saat berkendara.
Posisi setir yang terlalu dekat akan menyulitkan kalian untuk memutarnya, dan berisiko cedera serius jika terjadi tabrakan. Sementara itu jarak tangan yang sudutnya terlalu jauh dari kemudi akan menyebabkan kalian merasa lekas lelah dan sulit melihat sisi kiri depan, karena jarak pandang yang buruk.
BACA JUGA:Kawasaki W175 2024 Motor Klasik Nan Menggoda, Harga Cuma Rp30 Jutaan
3. Tidak Bisa Menjaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan
Banyak wanita yang sering memiliki kebiasaan mengikuti mobil di depannya. Bahkan saat berhenti, jaraknya pun terlalu dekat dengan kendaraan di depan karena masih kesulitan memperkirakan jarak aman. Bagi kalian para perempuan, disarankan untuk menjaga jarak aman. Bila sulit memperkirakan dalam satuan meter, setidaknya beri jarak sekitar setengah mobil dari kendaraan di depan. Jarak yang agak longgar bisa memberi kesempatan kalian untuk banting setir andaikata diperlukan pengereman darurat.
4. Mengunakan Kedua Kaki untuk Mengoperasikan Pedal Gas dan Rem
Banyak pengemudi yang masih pemula menginjak pedal gas dan rem dengan kedua kaki. Padahal semestinya menginjak pedal gas dan rem itu bergantian, dan hanya memakai kaki kanan untuk alasan keselamatan. Penggunaan kedua kaki untuk mengendalikan pedal gas dan rem mobil matic dapat dengan mudah menimbulkan kecelakaan, terutama pada situasi yang tidak terduga. Kaki kanan bisa terus menginjak pedal gas selagi kaki kiri injak pedal rem, dan itu hal yang harus dihindari.
BACA JUGA:Fisip Unib Gelar Syukuran Akreditasi ACQUIN Hingga Launching Ruang Teater GKB 2
Lebih kacau lagi, emak-emak yang baru bisa nyetir kadang cuma mengandalkan rem saat melewati turunan panjang. Mereka belum paham fungsi engine brake, yang sebenarnya juga sudah ada di mobil dengan transmisi otomatis sekalipun. Bila cuma mengandalkan rem, menghasilkan panas pada kampas, sehingga mengurangi tingkat pakem dari rem tersebut akibat suhu panas yang sudah terlalu tinggi.
BACA JUGA:Pendistribusian Logistik Pemilu ke Pulau Enggano Bengkulu Di-back Up KRI Kurau-856
5. Kebiasaan Buka Pintu Mobil Tiba-tiba
Hal yang satu ini perlu diwaspadai oleh kita selaku para pengendara. Kerapkali kita jumpai mobil yang sedang berhenti tiba-tiba saja pintu di sisi pengemudi terbuka lebar. Sudah banyak kasus kecelakaan akibat benturan saat membuka pintu mobil secara tidak terduga. Untuk itu, sebaiknya intip dahulu situasi di sisi belakang mobil melalui kaca spion atau dengan membuka sedikit pintu.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: