Penulis Togel Penyebab Kapolsek Dibunuh, Menyerah
SIMALUNGUN - Setelah diburon selama dua hari, ternyata Kosdin Sumbayak akhirnya tidak dapat bertahan dipersembunyiannya hingga akhirnya dia menyerahkan diri ke Mapolres Simalungun, Jumat malam (29/3) Pukul 19.00 WIB. Keputusan menyerahkan diri itu atas saran dari putrinya yang tinggal di Medan. \"Udahlah Pak, menyerah sajalah dulu pak,\" ujar Kosdin menirukan perkataan Eni. Eni merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang saat ini kuliah disalah satu perguruan tinggi swasta di Kota Medan. Mendengar saran putrinya, akhirnya Kosdin berpikir-pikir hingga akhirnya Dia pun menghubungi keluarganya untuk menjemput dari tempat persembunyiannya di perladang berjarak 5 km dari rumahnya. Berdasarkan pengakuan Kosdin, pada saat ia dilepas polisi saat diancam oleh warga, Dia bersama istrinya Tamaria br Aruan langsung pergi meninggalkan lokasi. dia dan istrinya dibawa oleh Boing Silalahi dengan mengendarai sepeda motor untuk pulang kerumah. Setiba dirumah, Kosdin langsung pergi melarikan diri ke daerah perladagangan. Sementara istrinya bertahan di rumahnya hingga akhirnya dijemput oleh petugas. Termasuk Boing Silalahi turut juga ikut dibawa dan dijadikan sebagai tersangka. \"Setelah saya tinggalkan lokasi, saya tidak tau apa yang terjadi,\" kata Kosdin. Ditanya, sudah berapa lama menulis togel, Kosdin mengaku masih lima bulan menulis dengan omset Rp 150 Ribu perhari. Akan tetapi Kosdin tidak menjawab kepada siapa disetorkan uang tersebut. Dia pun beralasan, keuntungan dari togel tersebut hanya lah untuk minum-minum saja. Bukan karena keterdesakan ekonomi. Pada saat melarikan diri di perladangan, Kosdin mengaku tidak mengetahui atas apa yang terjadi. Sehingga ia pun pergi kerumah keluarganya dan kemudian menelepon putrinya yang di Medan. Karena sudah diberitakan dimana-mana, akhirnya putrinya pun menyarankan supaya ayahnya menyerahkan diri saja. Sebab ibunya juga sudah dipenjara. Walaupun sudah disarankan demikian, awalnya Kosdin belum memutuskan untuk menyerahkan diri dan mengatakan pikir pikir dulu. Namun, Kosdin akhirnya berbah pikiran dan akhirnya menghubungi keluarganya supaya dijemput saja. Setelah disepakati, pihak keluarganya pun membawa petugas untuk menjemput dari tempat persembunyiannya. Pihak keluarganya juga mempersiapkan dua orang kuasa hukumnya untuk mendampinginya selama proses pemeriksaan di Mapolres Simalungun. Ditanya kenapa mau menyerahkan diri, Kosdin menjawab bahwa batinnya sudah tidak tahan lagi selama pelarian sehingga berani menyerahkan diri. Kapolres Simalungun AKBP Andi S Taufik Sik menjelaskan dari hasil sementara pemeriksaan dari beberapa saksi termasuk Kosdin sendiri, pada saat penangkapan di rumahnya Rabu malam (27/3) sekitar Pukul 09.30 WIB Kosdin dan keluarganya tidak terima. Akan tetapi petugas masih dapat menahannya sehingga berhasil memasukkannya kedalam mobil. Akan tetapi selama diperjalan, Kosdin berteriak-teriak dan minta dilepas. Bahkan beberapa puluh warga mengikuti petugas dari belakang dengan menggunakan sepeda motor. \"Awalnya petugas kita dihambat pertama, namun berhasil lolos namun keduanya warga kembali menghambat dengan cara menaruh roda pedati di tengah jalan sehingga mobilnya pun mengenainya dan terperosok ke parit,\" ujar Kapolres Simalungun. Pada saat itu warga menyerbu petugas dan memaksa Kosdin dilepaskan. Demi keselamatan akhirnya petugas menyerahkan Kosdin. Akan tetapi setelah dilepaskan warga menyerang petugas hingga menewaskan Kapolsek Dolog Panribuan AKP Andar Siahaan. Disebutkan sejauh ini, sudah 19 orang resmi ditetapkan sebagai tersangka, 17 orang sudah dibawa ke Poldasu. Salah satu dari 17 tersangka tersebut yakni Tamaria br Aruan istri dari Kosdin Sumbayak. Sementara dua lagi masih di Mapolres Simalungun yakni Walsen Malau tersangka pencuri uang Kapolsek AKP Andar Nababan dan turut juga menghasut serta Kosdin Sumbayak penulis togel turut juga menghasut dan menghalang halangi tugas kepolisian. Pasal yang disangkakan kepada para tersangka ini adalah Pasal 340 Subs, Pasal 338 dan Pasal 351 ayat (3) Subs Pasal 358 dan Pasal 170 ayat (2) ke \" 3e Subs Pasal 406 Subs Pasal 160 Jo Pasal 55, Pasal 56 Subs Pasal 358 dari KUHPidana. Dengan acaman hukuman minimal 10 tahun penjara. Menurut Kapolres, Kosdin Sumbayak bukanya hanya saja dijerat atas kasus perjudian, namun juga pasal tetang menghasut dan menghalang halangi tugas kepolisian menyebabkan petugas Kepolisian meninggal dunia. \"Ini masih sementara, dan kita masih tetap melakukan pemeriksaan lanjutan untuk dilakukan pengembangan. Dan tidak tertutup kemungkinan akan ada lagi tersangka lainnya,\" ujar Kapolres Simalungun. Walsen Malau dan Kosdin Sumbayak juga dikatakan akan dibawa ke Poldasu dalam waktu dekat. Sementara 4 orang lainnya wajib lapor yakni Tuahman Purba, Mangaratua Purba, Usman Saragih, Irwan Saragih dan dipulangkan ke rumah masing-masing karena belum ditemukan bukti-bukti yang kuat atas tindak pidana kasus pembunuhan tersebut. Kapolres menjelaskan apa alasannya disangkakan pembunuhan berencana, setelah Kosdin ditangkap ada sekitar 5 Km dari jarak ke TKP Pembunuhan teresebut. \"Ada waktu sekitar 30 menit sebelum terjadi pengeroyokan. Pada saat itulah, para warga berkumpul dan melakukan perencanaan sehingga terjadi pencegatan hingga dua kali dan kemudian melakukan pembunuhan secara bersama-sama,\" terang Kapolres Simalungun. Kosdin Sumbayak dengan menggunakan jaket hitam tersebut tampak didampingi dua orang pengacaranya yakni Jonli Sinaga SH dan rekannya selama dalam pemeriksaan. Dari raut wajahnya, Kosdin tampak kelahan namun tidak ada melihat menangis. Saat ditanya bagaiaman dengan ke empat anak Kosdin Sumabayak, Jonli Sinaga SH salah seorang pengacaranya mengatakan bahwa ke empatnya masih berada di kampung. \"Anak paling besarnya kan di Medan dan sudah pulang. Akan tetapi soal bagaiamana tentang sekolah ke empat anaknya saya belum tahu. Mungkin keluarnya yang jaga,\" kata Jonli. Dipukul Pakai Benda Tumpul Kapolres menambahkan, kematian AKP Andar Siahaan beradasarkan hasil visium disebabkan pendarahan di ronggal tengkorak kepala akibat retak tulang tengkorak. Disertai dengan pendarahan yang banyak yang disebabkan adanya trauma (ruda paksa) tumpul yang berulang-ulang pada daerah kepala korban. \"Tidak ada benda tajam yang diarahkan ke korban, dan itu berdasarkan hasil visium,\" ujar Kapolres untuk meluruskan isu bahwa kepala korban ditembus dengan benda tombak. Dari lokasi, sebagai barang bukti polisi mengamankan kayu papan yang tebal telah terbelah dua karena dibenturkan ke korban dan kayu tersebut masih meninggalkan bekas darah korban. Selain itu, juga beberapa kayu lain juga turut ditemukan dilapangan demikian juga beberapa batu dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Diduga, bahwa para pelaku menggunakan kayu-kayu dan batu tersebut untuk mengeroyok kapolsek hingga tewas mengenaskan. Walaupun Kapolsek sudah tewas dengan mengenaskan, tape mobil Kapolsek ikut dijarah warga termasuk Handphone dan dompetnya. Pelaku yang mengambil dompet Kapolsek AKP Andar Siahaan telah ditangkap yakni Walsen Malau pada Kamis malam (28/3). Sementara pencuri HP, Tape mobil belum diketahui siapa orangnya dan masih dilakukan penyelidikan kepolisian. Sekedar mengingatkan Pada hari Rabu (27/3) sekira Pukul 20.00 WIB, Personil Polsek Dolog Pardamean berjumlah 4 orang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Andar Siahaan. Mereka pergi ke Huta Dolog Saribu Nagori Dolog Saribu, Kecamatan Dolog Pardamean dengan menggunakan mobil kijang BK 1074 FN milik AKP Andar Siahaan. Di kampung tersebut petugas menangkap Kosdin Sumbayak karena melakukan tindak pidana perjudian jenis KIM. Setalah ditangkap serta barang bukti, petugas pun memasukkan kedalam mobil dan membawanya menuju Polsek Dolog Pardamean. Di tengah perjalanan sekitar 5 km dari tkp penangkapan tepatnya berada dikampung Merek Rajani Huta Nagori Buntu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolog Pardamean, merekapun dicegat oleh warga. Mereka mencegatnya dengan gerobak pedati kerbau. Mobil Kapolsekpun terperosok keparit, pada saat itu warga menyerannya dan memkasa petugas menyerahkan Kosdin Sumbayak. Merasa terancam, petugapun akhirnya menyerahkan Kosdin ke masyarakat. Akan tetapi, ratusan masyarakat kembali datang dan menyerbu petugas. Tiga anggota Kapolsek langsung melarikan diri ke perladangan. Sementara Kapolsek bertahan di dalam mobil hingga akhirnya diamuk massa. Akibatnya AKP Andar Siahaan tewas mengenaskan di tengah jalan dengan jarak sekitar 30 meter dari mobilnya. (pra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: