Inilah Tren Kecantikan Sejarah Dunia Kuno yang Dianggap Aneh untuk Dunia Sekarang
Mengikat kaki mungkin merupakan salah satu tren kecantikan paling aneh dalam sejarah. Bisa dibilang, itu adalah hal yang paling menyakitkan. Selama berabad-abad, kaki wanita Tiongkok diikat sejak usia dini.--
BACA JUGA:Inilah Kisah Dewa dan Dewi Hujan dari Berbagai Mitologi Dunia
Praktik Penumpahan Darah
Tren kecantikan lain yang menarik namun sedikit mengerikan sepanjang sejarah dunia kuno adalah praktik penumpahan darah (bloodletting). Penumpahan darah telah lama menjadi praktik pengambilan darah dari tubuh manusia. Biasanya dianggap mengembalikan keseimbangan dan menghilangkan “humor” berlebih.
Salah satu bapak kedokteran, Hippocrates, percaya bahwa penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan empat humor dasar. Perawatan terdiri dari membuang kelebihannya dengan berbagai cara seperti penumpahan darah.
Orang Mesir kuno, Yunani, Romawi, Arab, dan Asia semuanya melakukan penumpahan darah setidaknya sejak 3.000 tahun yang lalu. Di era Renaisans, penyakit ini menjadi sangat lazim di seluruh Eropa. Teknik ini tetap digunakan sebagai pengobatan sampai akhir abad ke-19.
BACA JUGA:Vidyadhara, Sosok yang Sering Dikaitkan dengan Pasangan Manusia di Surga
Penumpahan darah dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti venasi atau skarifikasi. Tapi lintah adalah metode yang sangat umum untuk mengeluarkan darah. Lintah obat dapat menelan darah hampir sepuluh kali lipat beratnya.
Penumpahan darah dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Digunakan untuk segala hal mulai dari pneumonia dan kejang hingga penyakit mental dan “histeria wanita.”
Namun, selain menyembuhkan pasien yang sakit, penumpahan darah juga telah dilihat sebagai tren kecantikan sepanjang sejarah kuno. Di berbagai budaya dan masyarakat, misalnya di Inggris pada masa Elizabeth penampilan kulit pucat adalah hal yang paling digemari.
Riasan adalah cara paling umum untuk mendapatkan tampilan ini. Namun, penumpahan darah terkadang juga digunakan. Menjalani penumpahan darah dapat membuat pasien menjadi pucat dan banyak wanita mencarinya karena alasan ini.
BACA JUGA:Kisah Burung Phoenix yang Legendaris, Ada Makna Mengerikan!
Pengikatan Kaki Selama Ribuan Tahun di Tiongkok
Mengikat kaki mungkin merupakan salah satu tren kecantikan paling aneh dalam sejarah. Bisa dibilang, itu adalah hal yang paling menyakitkan. Selama berabad-abad, kaki wanita Tiongkok diikat sejak usia dini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan “teratai emas” berukuran tiga inci yang mungil.
Latihan ini benar-benar mengubah bentuk kaki. Meskipun tidak ada kepastian kapan pengikatan kaki dimulai, beberapa bukti paling awal mengenai hal ini berasal dari makam Lady Huang Sheng, yang meninggal pada tahun 1243.
Para arkeolog menemukan sepatu teratai yang disulam dengan desain yang elegan, dirancang untuk kakinya yang kecil. Sepatu ini hanya berukuran panjang tiga inci. Mereka sering kali dibuat untuk wanita oleh suami atau kekasihnya.
BACA JUGA:Inilah Penyebab Mual Saat Hamil, Bisa Coba Redakan dengan Cara Ini!
Sepatu, serta miniatur kakinya, sangat dihargai. Bahkan perempuan terkaya dan paling berkuasa pun harus bekerja keras untuk mempertahankannya. Namun praktik mengikat kaki sangatlah menyakitkan dan sangat berbahaya.
Pertama, kaki dicelupkan ke dalam air panas, dan semua jari kaki kecuali yang besar dipatahkan dan diikat rata pada sol. Lengkungan kaki menjadi tegang saat kaki ditekuk.
Terakhir, kaki diikat menggunakan strip sutra panjang. Strip ini dilepas dan diganti setiap dua hari untuk mencegah infeksi. Namun hal ini tidak selalu terjadi.
Banyak gadis juga terpaksa berjalan jauh dengan kaki terikat. Seiring berjalannya waktu, balutannya menjadi semakin rapat. Mereka mendekatkan tumit dan sol dan mempercepat prosesnya. Setelah dua tahun, prosesnya dianggap selesai.
BACA JUGA:Ini Dia Rekomendasi 12 Vitamin untuk Dikonsumsi Ibu Hamil
Dampak pengikatan kaki cukup signifikan di seluruh Tiongkok. Hal ini kemungkinan besar muncul dari kekuatan sosial yang menundukkan perempuan. Dan itu adalah hal yang lumrah.
Pengikatan kaki memberikan contoh mengejutkan tentang bagaimana fesyen wanita dan praktik kecantikan tradisional dapat merusak dan membahayakan. Meski dilarang pada tahun 1911, praktik mengikat kaki masih bertahan di beberapa wilayah terpencil di Tiongkok.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: