Panik, Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara, Invasi Dimulai Israel

Panik, Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara, Invasi Dimulai Israel

Tampak bangunan di kawasan jalur Gaza hancur dihantam rudal Israel-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Warga Palestina meninggalkan Gaza utara pada Jum'at (13/10) setelah Israel memerintahkan lebih dari 1 juta orang untuk pindah ke selatan guna mengantisipasi rencana invasi darat Israel

Militer Israel mengatakan mereka akan beroperasi "secara signifikan" di Kota Gaza dalam beberapa hari mendatang dan warga sipil hanya boleh kembali jika diberi tahu.

PBB Kantor Kemanusiaan (OCHA) mengatakan lebih dari 400.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Gaza dan 23 pekerja bantuan tewas.

BACA JUGA:Memanas, Konflik Hamas vs Israel Berpotensi Perang Dunia Ketiga, Ini Dampak Globalnya

PBB memperingatkan bahwa langkah Israel yang memerintahkan separuh penduduk Gaza untuk mengungsi secara massal akan menjadi bencana

Kantor media Hamas juga melaporkan pesawat-pesawat tempur Israel juga menyerang mobil-mobil yang melarikan diri ke selatan, menewaskan lebih dari 70 orang.

Serangan Israel yang tiada henti selama seminggu terakhir telah menghancurkan sebagian besar lingkungan Gaza, memperburuk penderitaan penduduk, karena Israel juga memutus pasokan makanan, air, listrik dan medis.

BACA JUGA:Negara Mana Saja yang Mendukung Hamas Palestina Lawan Israel? Ini Peta Dukungan Negara Lain

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat menyerukan pertumpahan darah di Timur Tengah agar diakhiri dan memperingatkan Israel bahwa serangan darat di Gaza akan menyebabkan jumlah korban sipil yang sungguh tidak bisa ditolelir.

Militer Israel hari ini menyeru semua warga sipil di Kota Gaza, yang berpenduduk lebih dari 1 juta orang, agar pindah ke selatan dalam waktu 24 jam, karena militer Israel sedang mengumpulkan tank untuk melancarkan invasi darat sebagai balasan terhadap serangan dahsyat Hamas.

Putin mengatakan Israel memang telah menjadi sasaran serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal kebrutalannya dan berhak mempertajkan diri, namun pertumpahan darah harus dihentikan. 

BACA JUGA:Israel Desak 1,1 Juta Warga Palestina di Gaza Segera Pindah dalam 24 Jam, Peringatan Serangan Darat?

Dia memperingatkan serangan darat akan menimbulkan akibat serius bagi semua pihak.

"Dan yang terpenting, jatuhnya korban sipil benar-benar tak dapat diterima. Sekarang hal utama adalah menghentikan pertumpahan darah," kata Putin pada pertemuan puncak di Kyrgyzstan bersama negara-negara bekas republik Uni Soviet lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: