Inilah Keadaan yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Inilah Keadaan yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

umat Islam boleh saja merasa sedih lantaran menghadapi beragam peristiwa yang demikian menyesakkan dada. Bahkan dalam keadaan sedih juga dibenarkan meneteskan air mata.--

BENGKULUEKSPRESS.COM- Dalam keadaan tertentu, manusia tidak dapat menahan tangisan. Tidak semata suara, kadang juga diiringi suara menyayat hati sebagai pertanda bahwa kesedihan demikian dirasakan. Demikian pula tidak jarang linangan air mata juga mengiringi dari sedih yang demikian tak tertahankan.

Namun, tahukah kita bahwa sebenarnya Nabi Muhammad SAW juga pernah menangis. Tidak hanya sekali atau dua kali, bahkan menangis berkali-kali. Dalam beberapa keadaan tertentu, tangisan Nabi Muhammad pecah hingga air matanya mengalir deras dan dadanya bergetar.

BACA JUGA:Doa Mendatangkan Rezeki, Ini Waktu Terbaik Untuk Mengamalkannya

Lantas apa yang membuat Nabi Muhammad sampai menangis? Apakah penyebabnya sama seperti manusia umumnya? Atau ada hal-hal tertentu? Setidaknya ada beberapa hal yang membuat Nabi Muhammad sampai menangis –bahkan hingga tersedu-sedu. Pertama, orang yang dikasihi meninggal dunia. Ketika anak-anaknya wafat, Nabi Muhammad tidak kuasa menahan diri sehingga menangis tersedu-sedu.

Dikisahkan, ketika Abdullah wafat misalnya, air mata Nabi Muhammad bercucuran di pipinya hingga membasahi janggutnya. Hatinya begitu sedih. Namun demikian, Nabi Muhammad sadar batasan-batasannya sehingga dirinya tidak sampai larut pada kesedihan itu. Karena bagaimanapun, semua itu adalah kehendak Allah.

BACA JUGA:Agar Rezeki Lancar dan Melimpah, Amalkan Doa-doa Pembuka Rezeki ini

“Air mata mengalir, bercucuran tidak menetap di mata. Hatipun bersedih. Namun, kami tidak pernah durhaka kepada Allah,” kata Nabi Muhammad saat ada seorang sahabat yang bertanya: ‘Apakah Nabi Muhammad menangis’ ketika Abdullah meninggal dunia, seperti keterangan dalam buku Tertawa Bersama Al-Qur’an, Menangis Bersama Al-Qur’an, (Hasan Tasleden, 2014).

Hal yang sama juga terjadi ketika anak Nabi Muhammad yang lainnya, Ibrahim, wafat. Saat itu, Nabi Muhammad meratapi kepergian Ibrahim. Air mata Nabi Muhammad mengalir deras hingga membasahi wajahnya. Melihat hal itu, sahabat Abdurrahman bin Auf bertanya: 'Kau menangis Rasulullah? Bukankan kau sendiri melarang menangisi kematian seseorang?'.

BACA JUGA:Peluang Dapatkan Pinjaman KUR BRI Cukup Mudah, Cukup Pakai Gunakan Syarat Ini

“Ibnu Auf, aku tidak melarang menangis. Yang aku larang adalah dua teriakan dosa; nyanyian yang tak bermakna dan dan melalaikan serta ratapan histeris saat tertimpa musibah dengan menampari wajah dan merobek-robek pakaian. Sedang yang terjadi padaku ini adalah ungkapan kasih sayang,” jawab Nabi Muhammad, merujuk buku Sahabat-sahabat Cilik Rasulullah, (Nizar Abazah, 2011).

Nabi Muhammad juga menangis ketika ada sahabatnya meninggal dalam peperangan. Saat Hamzah meninggal ketika perang Uhud misalnya, Nabi menangis tersedu-sedu ketika mendengar kabar kepergian pamannya itu. Tangisan Nabi kembali pecah saat melihat jenazah Hamzah. Begitu pun ketika Ja’far, Ibnu Ruwahah, dan Zaid bin Haritsah yang wafat dalam perang Mu’tah, kedua mata Nabi mencucurkan air mata kesedihan.  

BACA JUGA:Hadirkan Inovasi Desain Baru, Infinix Pamerkan Teknologi 3D Lighting Leather

Kedua, membaca atau mendengar ‘ayat-ayat tertentu.’ Hati Nabi Muhammad begitu lembut, sehingga ketika membaca atau ada seorang sahabat yang membaca ‘ayat-ayat tertentu’, maka air mata Nabi bercucuran.
Diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad meminta Abdullah bin Mas’ud untuk membaca sebagian ayat Al-Qur’an. Lantas Abdullah bin Mas’ud membaca Surat an-Nisa’. Ketika sampai pada ayat 41: (Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir), jika Kami datangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkanmu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka), tiba-tiba Nabi Muhammad meminta Abdullah bin Mas’ud berhenti. “Cukup,” kata Nabi Muhammad. Abdullah bin Mas’ud kemudian menoleh ke arah Nabi. Ia mendapati kalau pada saat itu Nabi Muhammad tengah menangis dan air matanya bercucuran.

BACA JUGA:Penyakit ISPA Mulai Menyerang Masyarakat Bengkulu, Sudah Lebih 100 Orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: