Ingin Anak Cerdas? Berikan Nutrisi Ini
Memiliki anak cerdas adalah dambaan semua orang tua. Nah agar anak-anak Anda tumbuh cerdas, berikanlah nutrisi yang tepat untuk perkembangan otak. Apa saja? Guru besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Ali Khomsan, mengatakan makanan otak di masa pertumbuhan adalah protein dan omega 3. Nah, makanan yang kaya akan kandungan ini adalah ikan laut dalam. \"Orang yang suka makan ikan ketika kecil biasanya tumbuh lebih cerdas. Ikan yang dikonsumsi adalah ikan laut yang dagingnya tebal karena lemak namun kaya omega 3,\" jelas Prof Ali usai gebyar posyandu tumbuh aktif tanggap (TAT) di Gedung Basket, Gelora Bung Karno, Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta, dan ditulis pada Minggu (17/3/2013). Meskipun sama-sama ikan, namun ikan air tawar tidak memiliki kandungan omega 3 sebesar ikan laut. Namun begitu, ikan air tawar juga memiliki protein yang tinggi. \"Jadi makanan yang baik untuk otak adalah omega 3, omega 6, kolesterol, dan protein,\" imbuh Prof Ali. Dalam kesempatan itu dia menuturkan perlunya monitoring tumbuh kembang balita. Kegiatan penimbangan dan pencatatan yang dilakukan posyandu selama ini merupakan kegiatan sederhana yang memiliki manfaat luar biasa. \"Posyandu merupakan ujung tombak persoalan gizi. Menimbang adalah kegiatan sederhana tapi merupakan monitoring yang baik,\" lanjutnya. Yang luar biasa dari posyandu adalah kadernya. Di mana rata-rata kader posyandu adalah mereka yang putus sekolah saat SMP dan saat ini memiliki pendapatan rumah tangga sekitar Rp 384 ribu. \"Menurut World Bank, yang masuk kategori miskin adalah yang punya penghasilan US$ 2 per kapita per hari, sehingga penghasilan yang dimiliki kader menunjukkan mereka masih berada dalam kemiskinan, tapi tetap melayani di posyandu meskipun tidak digaji,\" papar Prof Ali. Nah, posyandu yang peduli TAT adalah posyandu yang mengembangkan jenis layanan tentang pemantauan dan pola asuh TAT pada anak balita. Aspek tumbuh yang dilakukan adalah penimbangan berat badan anak, pengukuran tinggi badan anak, dan pengukuran lingkar kepala atas anak. Aspek aktif yang diperhatikan adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, dan rasa ingin tahu. Sedangkan aspek tanggap yang dipantau adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan bergaul dan bermain, ekspresi emosi, dan kemandirian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: