Said Aqil Dituding Seret NU ke Ranah Politik

Said Aqil Dituding Seret NU ke Ranah Politik

JAKARTA - Kunjungan 13 Ormas Islam yang dipimpin Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj ke Istana, Kamis (14/3) lalu, justru mengundang cibiran. Sebab Said Aqil yang selalu mengklaim bahwa NU tak akan berpolitik, justru menyeret organisasi warga nahdliyin itu ke kancah politik dengan mendukung penuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akhir-akhir ini terus digoyang oleh rival-rival politiknya.
Cibiran terhadap Said Aqil itu datang dari Gugus Joko Waskito, aktivis muda NU yang juga Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (LAKSNU). Gugus mengaku sangat menyayangkan kunjungan Said Aqil dan pimpinan ormas Islam lainnya yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Organisasi Islam (LPOI) ke Istana itu. \"Kunjungan itu kesannya sangat politis. Amat sangat disayangkan ketika Kiai Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum PBNU, memimpin kunjungan ke istana dan mengeluarkan pernyataan politik tentang dukungan terhadap Presiden SBY,\" kata Gugus, Sabtu (15/3). Menurutnya, justru Said telah memolitisasi ormas Islam terbesar itu. \"Manuver Kiai Said Aqil ini jelas-jelas melenceng jauh dari sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama,\" tegasnya. Gugus menambahkan, NU didirikan sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan yang mengurusi persoalan sosial, ekonomi, pendidikan dan da\'wah. Menurutnya, Kiai Said sebelum ke Istana dan mengeluarkan pernyataan bahwa NU di belakang SBY hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2014 mendatang, semestinya terlebih dulu mendengar para kiai sepuh. \"Jadi NU itu bukan organisasi politik yang dipakai sebagai alat dukung-mendukung kekuasaan,\" tegasnya. Diberitakan sebelumnya, Said saat memimpin para pimpinan Ormas Islam lainnya bertemu dengan SBY di Istana, dua hari lalu menyatakan bahwa konstitusi harus ditegakkan. Secara tersirat ia menyatakan, gojang-ganjing politik akhir-akhir ini jangan sampai berujung pada pelengseran SBY dari kursi Presiden RI. \"Gonjang-ganjing yang terjadi itu urusan politik. Artinya, (13 ormas Islam, red) di belakang Bapak Presiden sampai 2014,\" kata Said saat mengawali pertemuan dengan SBY. (ara/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: