Pahala Besar dan Rezeki Berlimpah, untuk Suami yang Menafkahi Keluarga
suami yang mencari nafkah untuk keluarga, maka dia akan mendapat pahala dari usahanya-Bengkulu Ekspress-Istimewa
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pernikahan dalam Islam adalah proses mengikat kedua insan yang berbeda dalam satu ikatan yang sah melalui sebuah akad yang mana disaksikan oleh keluarga, kerabat atau orang lain. Selain untuk memiliki keturunan, menikahpun merupakan sunnah Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam hadis Aisyah RA:
عن عائشة قالت:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “النكاح سنتي فمن لم يعمل بسنتي فليس مني وتزوجوا فإني مكاثر بكم الأمم ومن كان ذا طول فلينكح ومن لم يجد فعليه بالصيام فإن الصيام له وجاء
“Dari Aisyah RA berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda “Menikah merupakan sunnahku, barang siapa yang tidak mengamalkan sunnahku maka dia bukan termasuk dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, karena aku berbangga dengan jumlah kalian yang banyak dibanding umat – umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kelebihan harta hendaklah ia menikah, dan barang siapa yang belum memilikinya, hendaklah ia berpuasa, karena puasa merupakan sebuah tameng” (HR. Ibnu Majah).
BACA JUGA:Tanpa KTP! Begini Cara Gampang Pinjam Uang di Aplikasi DANA
Lantas apakah setelah menikah kehidupan akan berlangsung seindah seperti yang sering kita lihat di sinetron ataupun drama korea?
Kebanyakan orang mengira bahwa kehidupan setelah menikah sangatlah bahagia, tanpa tantangan dan kesulitan. Tetapi realitanya justru kebalikannya, karena kewajiban kedua pasangan tersebut jadi bertambah, tidak hanya memikirkan diri sendiri sebagaimana sebelum mereka menikah, sang suami mencari nafkah untuk keluarga sedangkan istri mengurusi rumah, anak dan sebagainya.
Bagi mereka yang paham tujuan setelah menikah dan sudah sering berbincang perkara kehidupan setelah menikah, entah melalui seminar atau pun pengalaman orang tua dan teman, mungkin tidak terlalu kaget dengan kondisi yang akan terjadi nanti, berbeda dengan mereka yang terlalu banyak mendambakan kebahagian dan kesenangan setelah menikah tanpa memikirkan lika – liku kehidupannya, karena sejatinya hidup itu adalah perjuangan untuk mencapai kemenangan dan kebahagiannya yang hakiki di kehidupan akhirat nanti.
Terlebih bagi suami yang mesti mencari nafkah untuk keluarga, hasil usaha yang biasanya untuk pribadi setelah menikah mesti dibagi – dibagi untuk menafkahi keluarga. Lantas apakah sang suami mendapat pahala dari usaha mencari nafkahnya tersebut?
Dalam hal ini Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadistnya bahwa suami yang mencari nafkah untuk keluarga, maka dia akan mendapat pahala dari usahanya tersebut sebagaimana dijelaskan dalam sabdanya :
عن ثوبان أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ” أفضل الدينار دينار ينفقه الرجل لعياله, ودينار ينفقه الرجل دابّته في سبيل الله, ودينار على أصحابه في سبيل الله
“Dari Tsauban bahwasannya nabi SAW bersabda “Sebaiknya – baiknya dinar adalah dinar yang digunakan oleh seorang lelaki untuk menafkahi keluarganya, kemudian dinar yang digunakan oleh seorang lelaki untuk memberi pakan hewan tunggangannya (yang dipakai untuk berperang) di jalan Allah, kemudian dinar yang digunakan untuk diinfakan kepada teman – temannya (yang sedang berjihad) di jalan Allah”. (HR. Tirmidzi).
BACA JUGA:Bikin Penasaran, Honda Perkenalkan Supra Versi Matic dengan Mesin 110 cc
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: