Jangan Pernah Coba Menanam dan Menebang Tanaman Ini, Rezeki Bisa Seret Tujuh Turunan!

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Ada banyak sekali penyebab kemiskinan, salah satunya adalah rezeki yang mulai seret. Ketika rezeki sudah mulai seret, tentunya akan sulit mendapatkan penghasilan.

Jika sudah begitu, kemiskinan dapat berlangsung hingga waktu yang cukup lama. Ternyata, tanaman juga bisa menjadi penyebab kemiskinan yang dialami oleh seseorang.Hal ini dapat terjadi ketika seseorang salah dalam memilih tanaman yang ditanam di pekarangan rumahnya.

BACA JUGA:Doa Khusus Pelunas Hutang Sunan Kalijaga, Begini Cara Mengamalkannya

Dikutip dari kanal YouTube Dewi Sundari Praktisi Kejawen, ada satu jenis tanaman yang sebaiknya jangan pernah sekalipun ditanam di pekarangan rumah. Selain tidak boleh ditanam di pekarangan rumah, jenis tanaman tersebut juga tidak boleh asal ditebang.

Menurut praktisi kejawen Dewi Sundari, tanaman yang tidak boleh ditanam dan ditebang tersebut adalah pohon beringin. Pohon yang satu ini dipercaya menjadi rumah atau sarang dari makhluk halus dan para lelembut.

BACA JUGA:Amalkan Wirid Penarik Rezeki Sunan Kalijaga: Rezeki Lancar dan Melimpah

Ada sebuah mitos, barang siapa yang berani mengencingi pohon beringin bisa sakit-sakitan dan cacat seumur hidup. Selain itu, jika pohon tersebut sampai ditebang, maka para lelembut yang menjadikan pohon itu sebagai rumahnya akan marah. Bila sudah demikian, biasanya orang yang menebang pohon tersebut dipercaya akan miskin hingga tujuh turunan.

Bisa diartikan juga, rezekinya akan seret selama tujuh keturunan.Selain itu, dalam hidupnya juga akan selalu bermasalah karena kemarahan para lelembut.“Sehingga jika pohon ini ditebang para lelembut tersebut akan marah dan menjadikan hidup si pelaku bermasalah,” Kata Dewi Sundari.

BACA JUGA: Begini Cara Meletakkan Jam Dinding Agar Membawa Keberuntungan Rezeki

Oleh sebab itu, pantang sekali menanam pohon beringin di pekarangan rumah. Bahkan, menebang pohon tersebut secara sembarangan juga sebaiknya jangan pernah anda lakukan. (**)

 

Sumber: