Ijazah Pelancar Rezeki Gus Baha, Amalkan Dapat Jaminan Allah SWT

Ijazah Pelancar Rezeki Gus Baha, Amalkan Dapat Jaminan Allah SWT

gus baha--

BENGKULUEKSPRESS.COM - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha memberikan ijazah pelancar rezeki kepada jamaah pengajianya. Konten pengajian tersebut tersebar di berbagai konten media sosial.

Gus Baha adalah putra Kiai Nursalim, Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur`an (LP3IA) di Kragan, Narukan, Rembang. Saat ini, Gus Baha meneruskan menjadi pengasuh LP3IA.

Kiai Nursalim adalah murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Kabupaten Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Kiai Nursalim mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira.

Model pengajaran Kiai Nursalim ini ditiru oleh Gus Baha. Dengan wawasan yang luas, Gus Baha bisa menjelaskan setiap permasalahan dengan logika yang ringan.

Dalam sejarah hidupnya, Gus Baha belajar Alquran ke ayahnya dan mempelajari kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Anwar, KH Maemun Zubair. Terkadang Gus Baha memberikan ijazah amalan kepada jamaah.

BACA JUGA:Agar Rezeki Mudah dan Melimpah, Gus Baha Ungkap Rahasia dan Konsep Rezeki

Pada saat mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, Gus Baha terbiasa menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf “hakikat” dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut. Termasuk memberikan ijazah pelancar rezeki.

Salah satu Ayat yang diterangkan hikmahnya adalah surat An-Nur ayat 61:

فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Artinya: Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti.

Menurut Gus Baha, ayat ini menerangkan tentang adab masuk rumah sendiri maupun orang lain. Menurut riwayat, Asbabun Nuzul dari ayat ini berkenaan dengan seseorang yang merasa berdosa jika ia makan sendirian.

Jika ia tidak menemukan seseorang yang mau makan bersamanya, maka ia tidak mau memakan makanannya. Hal ini karena dia memiliki rezekinya banyak. Hingga makanannya melimpah.

BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Waktu Mustajab Doakan Buyut

Lalu Gus Baha mengijazahkan amalan agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir maka ketika masuk rumah, khususnya rumah kita sendiri, yang dimungkinkan tidak ada orang yang menjawabnya, maka kita membaca salam untuk diri kita sendiri dengan membaca:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: