Pilih Ketum dari Luar Demokrat Sama Saja Menghina Kader

Pilih Ketum dari Luar Demokrat Sama Saja Menghina Kader

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf mengingatkan Partai Demokrat (PD) agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan memilih ketua umum dari nonkader. Sebab jika salah pilih ketua umum karena memilih calon dari luar, maka partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bisa-bisa kian terpuruk.
“Saya mengingatkan PD jangan mengulangi kesalahan yang sama seperti kongres di Bandung memilih Anas Urbaningrum jadi ketua umum yang belum bisa dikatakan kader Demokrat karena belum pernah bekerja untuk PD dan merasakan pahitnya membangun partai,\" kata Maswadi ketika dihubungi wartawan, Rabu (13/3). Dikatakannya, kesalahan itu agar tidak terulang lagi karena fungsi partai politik untuk mencetak kader. Apalagi, katanya, PD telah mendeklarasikan diri sebagai partai kader, sehingga sudah harusnya memberikan contoh yang baik. “Sangat tidak tepat menjadikan orang luar menjadi ketua umum. Ini kebiasaan lama dan itu salah dan bertentangan dengan tujuan partai politik untuk mencetak sendiri kader-kadernya dengan melakukan pendidikan politik. Para kader harus diberikan kesempatan untuk meniti karier tanpa diserobot oleh kepentingan-kepentingan sesaat saja,” imbuhnya. Tak hanya sekedar ketua umum, lanjutnya, PD juga harus mengusung kader sendiri sebagai caleg.  Ditegaskannya, menempatkan figur  non-kader sebagai ketum dan caleg akan merusak kaderisasi. \"Kader yang sudah bekerja untuk partai namun tidak populer akan sangat mudah dikalahkan oleh orang non-kader yang populer. Pada akhirnya tidak ada proses kaderisasi dan tidak ada yang mau bekerja untuk partai. Praktek seperti itu merusak fungsi partai politik dan membunuh kader,\" imbuhnya.(fas/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: