SBY Dinilai Trauma, Giring Mekanisme Aklamasi di KLB

SBY Dinilai Trauma, Giring Mekanisme Aklamasi di KLB

JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat ini tengah mengalami dilema yang berat menghadapi Kongres Luar Biasa (KLB) PD. Pasalnya, di Kongres PD 2010 di Bandung, calon yang SBY jagokan ternyata kalah dalam pertarungan memerebutkan posisi ketua umum. Sementara, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PD, tidak membuka ruang majelis tinggi dapat menunjuk seseorang menjadi ketua umum. “Jadi ada semacam trauma dari Pak SBY dengan Kongres. Karena orang yang diharapkan seperti dalam kongres lalu, ternyata kalah luar biasa. Bahkan kalahnya sangat telak,” kata Siti di Jakarta, Rabu (13/3) Melihat situasi ini, Siti mengaku merasa tidak heran akhir-akhir ini muncul wacana ketum PD nantinya akan dipilih secara aklamasi. Kemungkinan wacana ini menurutnya, sengaja digaungkan agar niat pihak-pihak tertentu bersaing memerebutkan posisi ketua umum, menjadi lemah. Hanya saja jika aklamasi dilakukan, hal tersebut menurutnya menjadi kemunduran besar bagi PD. \"Kalau sampai KLB dilakukan dengan cara-cara yang didorong atau ditarik ke aklamasi, lobi-lobi, tidak memberikan kesempatan kompetisi, ini benar-benar kemunduran bagi Demokrat. Apalagi kalau yang terpilih ternyata figur yang bukan kader alias orang luar Partai. Jangan harap ada (tingkat elektabilitas PD mencapai) 8,5 persen,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, KLB Partai Demokrat kemungkinan akan digelar di Bali akhir Maret, atau sebelum 9 April 2013 mendatang. “Saya dengar mungkin di Bali karena Bali pernah menyampaikan kesiapannya menyelenggarakan KLB. Waktunya itu menjadi ranah Majelis Tinggi, yang jelas sebelum tanggal 9 April,\" ujar Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan, Senin (11/3). KLB digelar guna mencari pengganti Anas Urbaningrum yang mengundurkan diri setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan sarana olahraga di Hambalang, Jawa Barat.(gir/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: