Tips Jitu Hindari Penipuan Lewat QRIS

Tips Jitu Hindari Penipuan Lewat QRIS

--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Sebagaimana yang kita ketahui bersama penyalahgunaan QRIS terjadi baru-baru ini dan menargetkan kotak amal di beberapa masjid dan menjadi viral. Modus baru penipuan QRIS ini dilakukan oleh seorang pria yang menempelkan QRIS di kotak amal dengan keterangan restorasi masjid.

QRIS merupakan pembayaran digital menggunakan scan QR Code atau barcode yang daoat dikenali atau dibaca oleh penyelenggara jasa sistem pembayaran. Bank Indonesia juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada saat melakukan transaksi menggunakan QRIS.

Hal ini merugikan masyarakat dan pengelola rumah ibadah karena penyalahgunaan fasilitas rumah ibadah yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

BACA JUGA:Waspada Modus Penipuan Saat Mudik Lebaran

Berikut 3 tips jitu menghindari penipuan QRIS berikut ini:

1. Pastikan sumber jelas

Pastikan nama yang tercantum dalam aplikasi memang benar pedagang atau merchant yang menerima pembayaran sesuai tujuan transaksi. Usahakan jangan memindai kode QR dari sumber yang mencurigakan. Kamu bisa menanyakan ke penanggung jawab/pedagang/merchant untuk keaslinan QR.

2. Perhatikan tujuan

Sebelum melakukan transaksi, kamu bisa ikuti petunjuk pembayaran yang dimiliki oleh pedagang atau merchant, serta perhatikan tujuan pembayaran seperti nama akun dan kode. Tetap waspada apabila ada URL yang dipersingkat karena barcode QRIS tidak memiliki alasan kuat untuk mempersingkat tautan.

BACA JUGA:Begini Cara Jitu Mengatasi Penipuan Kode OTP di HPmu!

3.Periksa fisik QR Code

Pastikan pemeriksaan fisik cepat sebelum memindai barcode QRIS yang tertera pada stiker untuk memastikan kode yang ditempelkan adalah stiker asli. Lalu, gunakan QR Scanner atau aplikasi untuk memeriksa kode QR berbahaya dan memiliki kejanggalan.

Apabila informasi transaksi tidak sesuai dengan tujuan pembayaran, usahakan untuk tidak melakukan transaksi tersebut. Modus penipuan ini sudah banyak terjadi. Oleh karena itu, kita perlu jeli untuk melakukan transaksi dengan menggunakan pemindaian kode tersebut. Majunya sebuah teknologi tidak lepas dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan keuntungan sendiri. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: