Begini Cara Menghitung Uang Pertanggungan, Jika Kamu Ingin Mempunyai Asuransi
--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Terkadang masyarakat sering kebingungan dalam memilih asuransi untuk menentukan berapa nilai pertanggungan yang sesuai dengan tahap kehidupannya.
Syariah Rini Aprianti selaku Training Management Prudential Syariah mengatakan, banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai nilai pertanggungan atau nilai santunan meninggal dari produk asuransi jiwa.
Ada beberapa cara acuan standar untuk menghitung besaran uang pertanggungan asuransi jiwa. Fondasi asuransi jiwa dapat dimulai dari kepemilikan asuransi kesehatan, asuransi kondisi kritis, dan asuransi jiwa.
"Pertama (asuransi kesehatan) untuk mengamankan arus kas. Banyak yang bilang sudah punya suransi kantor atau BPJS Kesehatan, itu bagus. Namun, kalau mau melengkapi dengan fasilitas yang lain, boleh punya asuransi swasta,” ujarnya.
Asuransi swasta bisa juga dimiliki ketika seseorang merasa asuransi dari kantor tidak cukup, atau jika ingin asuransi yang lebih nyaman. Ia juga menjelaskan penting juga untuk memikirkan memiliki asuransi kondisi kritis. Hal ini juga berkaitan ketika seseorang ingin mengamankan aset. “Penyakit kritis itu kan penyembuhan dan pengobatannya mahal, jadi berapa uang pertanggungan yang harus kita siapkan?” kata dia.
Berikut ini adalah cara menghitung besaran uang pertanggungan ketika masyarakat mau memiliki asuransi penyakit kritis.
BACA JUGA:Modal Isi Survei Langsung Cair Saldo DANA Gratis Rp 100 Ribu
BACA JUGA:Mulai dari Rp 700 Ribu! Garuda Tebar Tiket Diskon 55 Persen Mudik Lebaran 2023
Rumus Menghitung Uang Pertanggunga (UP) Asuransi Kritis
UP Asuransi Kritis = Pengeluaran Bulanan x 12 Bulan x 5 Tahun
Contoh pengeluaran bulanan seseorang yakni Rp 10 juta. Untuk itu dengan rumus di atas, sekurangnya ia membutuhkan uang pertanggungan asuransi kritis sebanyak Rp 600 juta. “Harapannya saat seseorang terkena penyakit kritis, uang Rp 600 juta tersebut bisa dipakai untuk pengobatan dan penyembuhan. Sedangkan rawat inapnya berasal dari fondasi asuransi kesehatan,” Katanya.
Di tahapan terakhir, seseorang perlu untuk memiliki asuransi jiwa. Hal ini penting dalam rangka mengamankan sumber penghasilan. Oleh karena itu, asuransi jiwa penting dimiliki oleh tulang punggung atau pencari uang utana di dalam keluarga.
Berikut cara menghitung besaran uang pertanggunan ketika masyarakat mau memiliki asuransi jiwa.
Rumus Menghitung Uang Pertanggungan (UP) Asuransi Jiwa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: