Apa Itu Tasawwuf Thoriqoh Naqsyabandiyah? Begini Penjelasannya
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPITTNI Dempo Xler SIP MAP-(foto: tri yulianti/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Nama Tasawwuf Thoriqoh Naqsyabandiyah tampak tidak asing di dengar oleh kalangan masyarakat luas. Tasawwuf Thoriqoh Naqsyabandiyah merupakan organisasi pengajian yang telah memiliki badan hukum.
Perkembangan ilmu Tasawwuf Thoriqoh Naqsyabandiyah dimulai dari era Nabi besar Muhammad SAW sampai pada silsilah ke 38 yaitu Syekh Buya Muhammad Rasyidsyah Fandi.
Dibawah asuhan langsung Al-Mukarom Syekh Buya Rasydsyah Fandi telah membentuk tata kelolah keorganisasian yang mengikuti perkembangan zaman. Tentunya dengan tidak meniadakan nilai-nilai dasar ajaran dan metodologi yang relevan dengan perkembangan masyarakat saat ini.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPITTNI Dempo Xler SIP MAP mengatakan, untuk menata hal tersebut Thoriqoh Naqsyabandiyah telah berbadan hukum sebagai sebuah perkumpulan.
BACA JUGA:Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadan Besok, 23 Maret 2023, Indonesia Diputuskan Hari Ini
BACA JUGA:Doa Awal Ramadan yang Direkomendasikan Ustadz Adi Hidayat
Hal itu dibuktikan dengan disahkan dan terdaftar sebagai organisasi yang teregistrasi di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, dengan nama Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawwuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI).
"Untuk itu para murid thoriqoh dalam bimbingan para silsilah melalui guru/mursyid diwajib mengamalkan dan menjalani kehidupan tasawwuf. Tidak hanya menjalankan ibadah secara formal sesuai dengan ketentuan syariah, tetapi juga berusaha mengungkap rahasia-kerahasia syariah yang dapat membantu lebih dekat lagi kepada Allah SWT," kata Dempo dalam konfrensi pers, Rabu (22/3/2023).
Dempo melanjutkannya, Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia memberikan perhatian yang sangat besar pada amalan dan ibadah formal secara kualitatif dan kuantatif.
Berbagai metode latihan yang diatur sedemikian rupa agar kesucian jiwa dan kedekatan diri seorang hamba kepada Allah SWT dapat dirasakan oleh jiwa para pengamalnya. Proses pensucian jiwa tersebutlah dinamakan dengan suluk.
BACA JUGA:Niat Puasa Ramadan dan Waktunya yang Tepat
"Tujuannya, agar seorang hamba dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Karena sejatinya Allah SWT maha suci. Kedekatan ini kemudian berimplikasi dengan keteguhan jiwa. Agar seorang tidak ingin lagi melakukan perbuatan dosa," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi DPP PPITTNI, Markisman SPi menyampaikan, bersuluk atau berkhalwat mempunyai dasar hukum naqli bersal dari Al Quran maupun Al Hadist.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: