Festival Sedekah Bumi Jadi Agenda Tahunan
BUDI/BE Warga Desa Setia Budi menjaga warisan budaya sekaligus promosikan desa wisata di Kabupaten Mukomuko.-(foto: budi hartono/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Festival budaya berupa tradisi Sedekah Bumi di Desa Setia Budi Kecamatan Teras Terunjam Kabupaten Mukomuko sebagai agenda tahunan dalam upaya menjaga warisan budaya dan sekaligus mempromosikan desa wisata di daerah ini.
“Kita sudah meminta supaya festival di Desa Setia Budi itu didokumentasikan untuk dijadikan agenda tahunan di daerah ini,” sampai Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mukomuko Agus Harvinda melalui Kepala Bidang Pariwisata Riskan, Sabtu (25/02/2023).
Menurutnya, Desa Setia Budi memperingati hari jadi desa ini ke-36 dengan menggelar festival budaya berupa tradisi sedekah bumi.
Ribuan warga Desa Setia Budi mengikuti kirab karnaval dengan membawa hasil bumi keliling desa tersebut. Ia juga mengatakan, Setia Budi merupakan salah satu desa wisata di daerah ini yang memiliki objek wisata Danau Lebar.
Ia menyatakan, tradisi sedekah bumi sebagai wujud dan rasa syukur masyarakat atas hasil bumi selain menjadi agenda tahunan desa dalam rangka memperingati hari jadinya sekaligus agenda tahunan kabupaten ini.
"Festival budaya berupa tradisi sedekah bumi ini juga menjadi bagian dari wisata budaya di desa ini selain objek wisata Danau Lebar," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Setia Budi Jumadi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi desa yang ke-36.
BACA JUGA:Antusias, Makan Gratis di HUT Mukomuko Diserbu Warga
BACA JUGA:Menjanjikan, Petani di Rejang Lebong Budidaya Bawang Merah
”Ini meupkan kegiatan murni hasil karya masyarakat yang tersebar di desa ini dan masyarakat melaksanakan kegiatan ini secara swadaya,” bebernya.
Ia juga mengatakan, desa ini memiliki sebanyak 11 rukun tetangga (RT) dan dua dusun dengan jumlah penduduk 1.400 jiwa. Sementara masing-masing RT menyumbangkan hasil bumi untuk memeriahkan acara di pagi hari ini (kemarin). Hasil tanaman bumi berupa sayuran dan lainnya dibawa keliling desa lalu dijadikan satu di lapangan kemudian doa bersama, pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur kepada yang maha kuasa atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan.(900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: