Bengkulu Tanpa Zona Musim, Bisa Hujan Sepanjang Tahun
RIO//BE Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bengkulu pada 2022 ini.-(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-
"Akan kita jadwalkan, minimal dari satu tahun 3 kali kegiatan normalisasi sungai maupun saluran drainase tersebut. Agar sampah-sampah atau sendimentasi yang ada di sungai dan drainase tersebut bisa diangkat atau dibersihkan," tuturnya.
Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk untuk secara rutin membersihkan aliran drainase yang ada dilingkungannya. Hal ini pun dilakukan demi mencegah terjadinya musibah banjir akibat saluran yang tersumbat.
"Untuk menanggulangi banjir tak cukup pemerintah saja, tetapi peran masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya di perumahan. Kita minta lakukan upaya mandiri untuk dengan tidak membiarkan aliran drainase tersumbat," terangnya.
Menurutnya, hingga saat ini masih banyak ditemukan saluran drainase tertutup tanah dan semak belukar. Padahal saat dibersihkan kontruksi drainase tersebut masih cukup baik. Hal-hal seperti ini sangat disayangkan karena sebagian bencana banjir ini bukan semata-mata disebabkan luapan sungai saja, tetapi juga dikarenakan kondisi drainase yang tersumbat.
"Kita harap ada semangat bergotong royong dan mengecek jalur siring, jika ditemukan sampah bisa dibersihkan. Karena kalau jalur itu tertutup maka air meluap dan pastinya menimbulkan genangan,” tuturnya.
Apabila masyarakat menemui kesulitan membersihkan karena ada dahan pohon atau benda berat lainnya yang menghambat jalur air, maka bisa menghubungi Dinas PUPR agar mendapatkan bantuan.
"Kita ada tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan salah satunya terkait banjir. Tetapi karena keterbatasan, kami tidak bisa memantau semua wilayah di kota ini, sehingga mengharapkan adanya laporan dari masyarakat," pungkasnya. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: