Warga Bengkulu Ini Setia Hasilkan Karya Alat Musik Khas Bengkulu

Warga Bengkulu Ini Setia Hasilkan Karya Alat Musik Khas Bengkulu

IST/BE Joni menunjukkan alat musik kas Bengkulu buatannya.--

BENGKULUEXPRESS.COM - Alat musik khas Bengkulu Dol sering digunakan saat acara penting. Mulai dari kegiatan peresmian kegiatan, penampilan tarian  saat festival Tabut, penyambutan tamu penting, pernikahan dan acara tradisional di Bengkulu.

Tak banyak orang yang menggeluti usaha kerajinan pembuatan Dol. Salah seorang pembuat Doll kenamaan yang menggeluti usaha kerajinan pembutan Dol, Joni Safril (44), warga Pondok Besi, Kota Bengkulu. Joni tetap setia membuat Dol selama 25 tahun terakhir, meskipun tidak setiap hari Dol buatannya laku.

BACA JUGA:Kuliner Khas Bengkulu Ikan Pais Salah Satu Menu Kesukaan Atalia Ridwan Kamil, Ini Dia Cara Memasaknya

BACA JUGA:8 Destinasi Wisata yang Tidak Boleh Dilewatkan di Curup Rejang Lebong

''Awalnya saya suka bermain Dol. Kebetulan orang tua saya pengrajin Dol. Dari orang tua sayalah saya mulai belajar membuat Dol hingga bisa dan saya tekuni hingga sekarang,'' ujar Joni saat diwawancarai Bengkuluekspress.com, Senin (9/1/2023.

Joni menuturkan, Doll terbuat dari akar pohon Kelapa dan kulit Sapi. Bahan pembuatan doll akar pohon Kelapa diambil dari daerah Kaur, dikarenakan di Kota Bengkulu, sudah tidak ada kebun Kelapa. Sedangkan, kulit sapi diambil dari kulit Sapi Kurban saat lebaran Idul Adha atau dibeli di pasar.

Membuat Dol tidak mudah harus ada tahap demi tahap yang dilewati. Akar pohon kelapa harus dilubangi sesuai ukuran mulai dari 45 cm sampai 65 cm. Lalu, dijemur sampai kering sekitar seminggu. Kulit sapi juga harus dibersihkan terlebih dahulu terus dijemur sekitar dua minggu.

Setelah Kelapa kering, lalu diamplas sampai licin. Kemudian dibentuk bulatan yang proporsional sehingga tampak seperti bulatan besar. Sementara, untuk kuli Sapi setelah kering dibersihkan bulu halusnya yang masih tersisa. Setelah itu kulit Sapi itu ditarik sampai mengencang. Setelah itu bulatan kelapa tadi bagian atasnya dilapisi dengan Kulit Sapi dan dikuatkan dengan paku. Kemudian Dol dicat dengan warna variasi merah, kuning dan hijau.

''Membuat satu doll bisa menghabiskan waktu yang cukup lama sekitar 20 hari. Kalau cuaca hujan terus bisa sampai sebulan,'' ucapnya.

Setelah Dol jadi Joni memajang Dol buatannya di rumah toko miliknya di kawasan Pantai Jakat, Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu.

Harga Dol dijual bervariasi sesuai dengan ukurannya. Mulai dari Rp 1,7 juta sampai Rp 2,5 juta. Pembelinya bukan dari Bengkulu saja. Dari luar Bengkulu juga ada.

Joni menuturkan, omzetnya setiap bulan kadang tidak ada sama sekali, dikarena kan peminat Dol kurang. Terkadang juga setahun cuma dapat sekitar Rp 20 juta atau sekitar 10 Dol laku.

"Membuat Dol ini hanya sebagai hobi saya saja. Pekerjaan pokok saya sehar-hari sebagai buruh bangunan. Harapannya semoga Doll Bengkulu, bisa lebih maju dan terkenal di seluruh indonesia dan bisa menjadi alat musik terkenal di dunia " tutup Joni. (MG2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: