Miris! Karyawan RSUD ini Dipecat Lewat WA dan SMS

Miris! Karyawan RSUD ini Dipecat Lewat WA dan SMS

PROTES : Pekerja di RSUD Kabupaten Benteng protes lantaran di PHK secara sepihak oleh pihak outsourching--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Puluhan karyawan atau pekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) diduga menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.

Diantaranya, karyawan yang bertugas sebagai satpam, supir, cleaning service (CS), teknisi, pekerja laundri dan pekerja lainnya.

BACA JUGA:Masih Ada Waktu! Pendaftaran PPPK Ditutup 6 Januari, Ini Jadwal Lengkapnya

Kekecewaan semakin menjadi lantaran PHK yang dilakukan oleh pihak outsourcing hanya melalui pesan singkat SMS dan Whatshaap (WA).

"Kami kecewa. Diawal tahun 2023 ini, tiba-tiba pihak outsourcing memutuskan hubungan kerja sepihak. Itupun melalui telepon, SMS dan Wa," kata warga Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung, Nanang Supriyadi.

BACA JUGA:Masa Kerja Jadi Syarat Honorer Diangkat PNS Tanpa Tes? Simak ini

Nanang mengungkapkan, ia telah mengabdikan diri di RSUD Benteng sejak tahun 2010. Begitupula dengan pekerja lainnya, mereka sudah bekerja sejak lama dan berharap bisa kembali diberdayakana atau diperkerjakan.

"Kami berharap bisa kembali bekerja," tegasnya.

Ia mengakui, bahwa status sebagai pekerja dibawah naungan outsourcing memang belum sesuai harapan. Sejak 2 tahun melalui outsourcing, para pekerja tak mendapatkan hak berupa jaminan BPJS kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, gaji yang diberikan juga lebih rendah dibandingkan dengan gaji saat menjadi honorer di RSUD.

"Sebagai Satpam, saya digaji Rp 1,6 juta per bulan saat masih honorer. Setelah berada dibawah outsourcing, gaji kami hanya Rp 1,3 juta per bulan. Kami tetap bertahan demi sesuap nasi," bebernya.

BACA JUGA:Ini Rincian Besaran Pesangon Karyawan yang Diatur Perppu Cipta Kerja

Atas apa yang dialami, Nanang mengaku pihak outsourcing dinilai tak adil. Setelah PHK sepihak, lanjutnya, pihak outsourcing telah merekrut pekerja baru sebagai pengganti pekerja yang dipecat.

"Alasannya karena ada pengurangan anggaran. Akan tetapi, posisi kami ternyata diganti dengan orang baru. Kami mohon bantuan anggota DPRD Benteng agar dapat mencari solusi terbaik," pintanya.(135) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: