Ditemui Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mahasiswa Minta Tuntutan Disampaikan ke Pusat

Ditemui Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mahasiswa Minta Tuntutan Disampaikan ke Pusat

Foto bersama massa aksi bersama anggota DPRD Provinsi dan Perwakilan Pemprov usai aksi.-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dari depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu hingga ke depan Kantor Gubernur, Kamis (8/9/2022).

Lebih kurang seratus orang massa aksi PMII ini, merupakan aksi keempat yang dilakukan mahasiswa di Kota Bengkulu dalam menolak kenaikan harga BBM subsidi oleh Pemerintah Pusat pada 3 September yang lalu.

Diawali dengan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, massa aksi mengajak anggota DPRD untuk sama - sama melakukan aksi long march ke depan Kantor Gubernur Bengkulu.

Didampingi oleh beberapa anggota DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi SP, Badrun Hasani, Yefri Sudiarto, Sri Rejeki, Sujono. Kemudian dari pihak Pemprov diwakili Kadis ESDM, Ir Mulyani, Kepala Kesbangpol, Hj Oslita dan Staff Ahli Gubernur, Airlangga, massa aksi bergerak menuju kantor Gubernur Bengkulu.

BACA JUGA:Giliran Mahasiswa dari PMII Bengkulu Tolak Kenaikan BBM

Massa aksi melakukan orasi dan menyampaikan pernyataan sikapnya, yang kemudian diakhiri dengan penandatanganan pernyataan sikap bersama antara massa aksi, Pemprov dan anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

Usai aksi selesai, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP mengatakan, aksi mahasiswa PMII ini merupakan sebagai bentuk pengawasan terhadap Pemerintah. Sehingga sejalan dewan kewenangan DPRD.

"Ini adalah sinyal yang baik bagi kami, karena pengawasan terhadap Pemerintah berbarengan dengan Mahasiswa," ungkap Jonaidi.

Selain itu tuntutan mahasiswa akan pihaknya teruskan kepada Pemerintah Pusat. Lantaran kewenangan tersebut sepenuhnya berada di Pemerintah Pusat.

"Karena kewenangan Pertambangan, Energi dan Sumberdaya Mineral semuanya telah ditarik ke Pusat, jadi kami hanya akan meneruskan," jelas Jonaidi.

Menurutnya kenaikan harga BBM ini memiliki efek domino yang yang akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat akan menurun.

Hal tersebut lantaran akan meningkatkan biaya logistik angkutan, sehingga akan menyebabkan kenaikan harga bahan pangan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

"Kenaikan harga BBM memang akan membuat banyak penderitaan, selain penolakan juga harus ada kebijakan pembatasan dan situasi ekonomi akan kembali kita suarakan ke Pusat," terang Jonaidi.

Di sisi lain Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Ir Mulyani mengatakan berdasarkan tuntutan mahasiswa pihaknya akan meneruskan kepada Gubernur Bengkulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: