Inflasi 0,60 Persen, Pemkot Bengkulu Beri 10 Langkah Tekan Kenaikan Harga Barang
Kondisi salah satu pasar di Kota Bengkulu-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah kota (Pemkot) Bengkulu tak tinggal diam setelah pemerintah pusat resmi menaikkan harga BBM jenis Pertalite, solar, dan Pertamax, dengan mulai mengambil langkah untuk menekan laju inflasi yang saat ini berada di angka 0,60 persen per Juni 2022 berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu.
Pengecekan harga pangan di pasar hingga supermarket akan dilakukan sebagai salah satu cara menekan kenaikan harga pangan.
Asisten I Pemkot Bengkulu, Eko Agusrianto mengatakan kenaikan harga BBM tentunya akan memicu kenaikan kebutuhan pokok lainnya. Ia menjelaskan, ada 10 langkah untuk menekan laju inflasi yang dianjurkan oleh pemerintah pusat dan akan diterapkan pemkot dalam waktu dekat ini.
"Ada 10 langkah atau instruksi yang disampaikan oleh Kemendagri. Pertama adalah bagaimana isu inflasi ini menjadi skala prioritas, sehingga semua stakeholder itu bersinergi. 10 cara menekan inflasi itu antara lain meliputi langkah kunci utama atau isu prioritas, komunikasi publik, aktifkan TPID, aktifkan satgas pangan, BBM subsidi tepat sasaran ke masyarakat tidak mampu, laksanakan gerakan penghemat energi, gerakan tanam pangan cepat panen, kerja sama antar daerah hingga intensifkan jaring pengaman sosial," ungkap Eko, Rabu (07/09/2022).
BACA JUGA:Nenek Nurya (71), Menderita Stroke dan Tinggal di Gubuk Reot, Butuh Bantuan Dermawan
Dalam hal ini, lanjut Eko, tim pengendali inflasi daerah (TPID) harus benar-benar aktif dan berkoordinasi dalam pengendalian inflasi dengan terus melakukan komunikasi dan koordinasi satu sama lain. Selain melakukan pemantauan harga secara rutin, TPID juga harus memantau persediaan atau stok barang yang tersedia.
"Kita berharap harga pangan di pasar masih di bawah harga eceran tertinggi (HET). Selain itu kita juga berupaya bagaimana menyikapi kondisi ini dan mudah-mudahan masyarakat tidak terlalu kesulitan dalam kondisi ini khususnya terkait dengan masalah pangan dan kebutuhan pokok," tutup Eko. (Imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: