Badai, Harga Ikan Laut Naik
BENGKULU, bengkuluekspress.com – Cuaca buruk di Kota Bengkulu seminggu terakhir membuat sebagian nelayan yang ada di kawasan Pantai Malabro Kota Bengkulu menghentikan aktivitas melaut. Namun sejak hari ini (11/2) nelayan mulai melakukan aktivitas kembali. Dampak tidak melautnya nelayan bebarapa hari terakhir, membuat harga ikan di tingkat nelayan naik. Meskipun kenaikannya tidak begitu tinggi. Johan (30), salah seorang nelayan Malabro mengakui harga ikan laut mengalami kenaikan. Seperti ikan bawal putih yang biasanya Rp 250 ribu perkilo menjadi Rp 320 ribu, ikan kape-kape menjadi Rp 75 ribu perkilogram, kerong Rp 65 ribu perkilo, ikan gebur Rp 45 ribu perkilo. “Sementara ikan kecil-kecil harganya tidak menentu, tetapi tetap mengalami kenaikan,” ujar lelaki yang akrab disapa Abang Jo, ketika ditemui usai melaut di kawasan Pantai Malabro. Johan menceritakan, sudah seminggu dia tidak melaut karena cuaca sangat buruk. “Sudah seminggu saya tidak melaut karena keadaan cuaca sangat buruk. Sehingga sangat menghambat pekerjaan saya, namun hari ini kembali melaut,” ujar Abang Jo. Alasan lainnya Johan tak berani melaut ketika badai, karena perahu miliknya tidak begitu besar, sehingga ketika dihantam badai sangat rawan terbalik. ”Kalau cuaca manteng (angin kencang) begini ya tidak berani melaut. Apalagi perahu saya tergolong kecil dibanding dengan yang lainnya yang ada di Pantai Malabro ini, ya jadi harus sabar,” kata Abang Jo. Minta Trawl Ditertibkan Di sisi lain, Johan berharap dimasa yang akan datang agar pemerintah bisa menghentikan aktivitas nelayan yang menggunakan alat tangkap yang bernama trawl, pasalnya merugikan nelayan tradisional dan merusak habitat laut. “Karena semua jenis ikan besar maupun kecil bahkan telurnya bisa dihabiskan oleh trawl tersebut,” kata Abang Jo.(CICI-P/MG20)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: