Melah Nabung Sarok, Ubah Sampah Menjadi Lebih Berguna

Melah Nabung Sarok, Ubah Sampah Menjadi Lebih Berguna

BENGKULU, bengkuluekspress.com – Sampah yang dari dulu menjadi masalah terbesar di Indonesia khususnya di Kota Bengkulu, ternyata  bisa diubah menjadi uang. Kok bisa? Salah satu caranya dengan ditukarkan ke bank sampah Mela Nabung Sarok (MNS), salah satu tempat penukaran sampah menjadi uang yang ada di Kota Bengkulu. Mela Nabung Sarok berasal dari bahasa Bengkulu yang artinya Ayo Nabung Sampah yang merupakan bentuk organisasi yang mencoba mengurai sampah yang berasal dari masyarakat seperti sampah organik, kardus, plastik, kertas, maupun sampah makanan. MNS ini sudah berdiri sejak November 2021 lalu tempatnya berada di Jalan Letda Abuhanifah Rt.06 Rw. 02, Kelurahan Pondok Besi, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu Hamdani (52) selaku pembina Bank Sampah MNS dan Ketua Rt 06 Kelurahan Pondok Besi, mengatakan, ide pemikiran berdirinya MNS ini berasal dari seorang pemuda bernama Rehan Aradea lulusan UMB (Universitas Muhammadiyah Bengkulu) Jurusan Ekonomi Manajemen. \"MNS ini dibuat karena Rehan melihat situasi lingkungan di Rt 06 yang tidak terlalu bersih dibandingkan Rt lainnya, karena Rt ini dialiri drainase besar yang berasal dari beberapa kelurahan yang akhirnya sampah masuk ke Rt 6. Sehingga lingkungan disini terlihat kotor,\" ujar Hamdani, Bengkulu, Jum\'at (4/2). Proses menabung di MNS ini, setiap rumah tangga diberi buku tabungan dan saat disetor sampah yang memiliki nilai ekonomisnya dicatat dan dimasukkan ke dalam buku tabungan. \"Dari buku tabungan tersebut uang bisa diambil sekitar 2 minggu sampai 1 bulan. Biasanya juga dari hasil tabungan tersebut digunakan ibu-ibu untuk membayar listrik untuk meringankan beban keuangan rumah tangga,\" kata Hamdani. MNS ini mengajak ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai anggota MNS atau pemasuk sampah. MNS dapat menjadi suatu relasi atau wadah pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia. \"MNS ini selain pemasok sampah kami juga memberikan banyak edukasi seperti pelatihan keterampilan membuat produk-produk Proof Of Concept (POC), pupuk organik padat dan cair serta media tanam lainnya,\" ujar Hamdani. Ia juga mengatakan hasil akhir sampah tersebut bisa didaur ulang kembali menjadi bahan yang sangat berguna. \"Dari sampah itu bisa dibuat menjadi pestisida nabati yang berasal dari puntung rokok biasanya digunakan sebagai racun hama, komposter organik sebagai bahan pupuk tanaman serta magot sebagai makanan ternak seperti ayam, ikan lele, bebek dan lain sebagainya yang didalamnya terdapat banyak nutrisi yang baik,\" lanjut Hamdani. Harapannya  MNS ini agar lebih maju dan dengan adanya kegiatan seperti ini maka sampah bukan lagi masalah akan tetapi cara alternatif dalam menangani keuangan daerah. \"Kami berharap bahwa masyarakat Bengkulu ini dapat mendukung dan membantu kegiatan sosial ini agar dapat berkembang. Serta masyarakat lebih sadar akan masalah sampah dan melihat bahwa dari sampah bisa membuat hal yang lebih berguna lainnya,\" tutup Hamdani .(EKA/MG6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: